BEKASI (CAMEON) – Daya ingat setiap manusia sangat berbeda. Biasanya anak muda akan jauh lebih memiliki daya ingat yang cukup baik. Sedangkan untuk orang yang sudah berumur, daya ingat seseorang akan berbeda.
Ahli saraf di MIT dan Massachusetts General Hospital mengundang 48.537 orang antara usia 10-89 tahun untuk mengikuti sebuah tes otak yang dirancang untuk menilai daya ingat, kesadaran emosi, jumlah keterampilan, dan kosa kata.
Kemampuan mengingat seperti untuk mengingat nama atau nomor untuk waktu singkat mencapai puncaknya pada usia 25 tahun dan stabil sampai usia 35 tahun. Setelah usia 35, kemampuan tersebut perlahan-lahan mulai menurun.
Namun, di zaman sekarang daya ingat bagi kalangan anak muda tidak cukup bagus. Kiai sepuh Pengurus Besar (PB) Nahdatul Ulama Nuril Huda mengungkapkan terdapat tiga hal yang membuat daya ingat semakin kuat.
“Pertama shalat dhuha, shalat malam dan membaca al-quran. Tinggal konsisten saja melakukan itu, insyaallah daya ingat akan kuat,” kata pria berusia 79 tahun dikediamannya, Kota Bekasi, Minggu (27/8/2017).
Dalam pengajian mengenang kepergian 100 hari istri tercinta, Kiai Nuril berpesam agar kader-Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) agar dapat menjaga dan mengimplementasikan Ahlusunnah wal Jamaah dalam kehidupan. Serta kader-kader PMII harus jujur dan pintar.
Dia juga berpesan agar para kader tidak meminta pertolongan kepada manusia. Melainkan meminta pertolongan kepada Tuhan. “Sebab, hidup perjuangan, sehingga mintalah pertolongan kepada Tuhan,” tegasnya.
Diakui olehnya, di PMII para kader dilatih untuk jadi berjuang. Serta, tidak usah iri pada yang lainnya. Ada banyak pengorbanan. Baik harga, waktu dan perasaan.
Salah satu pria pendiri PMII itu, berpesan agar kader Koprs PMII Puteri (KOPRI), agar pandai mendidik anak dan bisa mandiri.
“Kalau suatu hari menikah, perempuan itu jangan meminta kepada suami. Suami pasti akan mengerti apa yang diinginkan,” pungkasnya. (Putri)