News

Banjir Bandang Tasela Akibat Curah Hujan Tinggi

174
×

Banjir Bandang Tasela Akibat Curah Hujan Tinggi

Sebarkan artikel ini

TASIKMALAYA (CM) – Memasuki hari ke 13 pasca banjir bandang dan longsor di wilayah selatan Kabupaten Tasikmalaya, tim penanganan bencana memastikan kejadian dipicu akibat curah hujan yang deras. Dikatakan Petugas Mertakornologi dan Mitigasi Bencana Geologi, sebagai perekayasa madiya pusat, Imam Santosa, membenarkan,  hal tersebut. Dia mengungkapkan, hujan diprediksi bisa sampai April bahkan Mei 2019.

Dengan demikian, lanjutnya, seluruh pihak harus waspada terutama yang berada di wilayah rawan bencana. “Kalau soal warga  yang membuat rumah di pinggiran atau hulu sungai dan lereng gunung, sulit untuk dicegah. Pasalnya, itu sudah terlanjur. Seperti yang ada di Cikondang. Makanya, di saat ada kejadian banjir bandang dan longsor warga sulit menyelamatkan diri.

Apalagi di Cikondang kejadiannya sangat cepat hingga memakan waktu hitungan menit,” papar Imam usai menghadiri rapat koordinasi laporan Dandim 0612 Tasikmalaya dalam penanggulangan bencana alam di Ruang Rapat Pemkab Tasikmalaya, Senin (19/11/2018).

Sedangkan, sambung ia, potensi tingkat kerawanan bencana alam di Kabupaten Tasikmalaya per bulan November masih berpotensi longsor. Itu, katanya, dilihat dari alat diteksi yang memberikan sinyal kuning dan merah.

“Untuk potensi titik longsor atau banjir bandang berikutnya, masih belum bisa dipastikan atau diketahui letaknya. Pastinya, potensi merah itu sudah dibuktikan di Culamega Kabupaten Tasikmalaya. Maka, sebelumnya kita telah memberikan peringatan dini bahwa di Kecamatan Culamega akan terjadi bencana,” terang Imam.

Menurutnya, hal yang harus diwaspadai ke depan adalah wilayah utara karena peringatan dini sudah menunjukan warna kuning. Sedangkan, untuk wilayah selatan masuk pada zona merah. Terutama di hulu Culamega, potensi banjir bandang masih ada. “Pemkab Tasik akan diberi rekomendasi peringatan dini secara resmi, dan itu dikeluarkan setelah dilakukan pengamatan di beberapa lokasi berpotensi banjir bandang dan longsor seperti di Kp Cikondang.

Banyak rumah di bantaran sungai dan pegunungan, tentu semua warga harus di relokasi ke tempat yang lebih aman,” tegas ia. Dia menyebut, beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya longsor, yakni tanah labil, bebatuan, tanah miring yang curam, sehingga ketika turun hujan tinggi berpotensi longsor. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *