KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Bakal calon pasangan Wali Kota beserta wakilnya harus menjalani tes urine terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah preventif agar kepala daerah terbebas dari ancaman Narkotika dan obat-obat terlarang.
Demikian sedikit kesimpulan dari kegiatan Sosialisasi Undang-Undang Narkotika No. 35 Tahun 2009. Hadir dalam kegiatan itu, para pelajar yang terdiri dari para ketua OSIS se-Kota Tasikmalaya.
Kegiatan yang merupakan kerjasama antara Komisi lll DPR RI dan Badan Narkotika Kota Tasikmalaya ini dilaksanakan di Ruang Rapat Wakil Wali Kota, Jalan Letnan Harun Kota Tasikmalaya, Sabtu (6/8/2016).
Anggota Komisi lll DPR RI Ahmad Zacky Siradj mengatakan, peredaran Narkoba perlu di waspadai dari berbagai bidang. Karena kata dia, sasaran pengedaran narkoba tidak melihat latar belakang.
Salah satu yang paling rawan adalah para pelajar. Para pelaku peredaran Narkoba ini menganggap pengedaran Narkoba di kalangan pelajar sangat potensial.
“Tetapi tidak menuntut kemungkinan bisa saja penyalahgunaan narkoba terjadi di lingkungan aparat, baik di lingkungan pemerintahan atau institusi tertentu,” katanya.
Apalagi, sambungnya, sudah banyak kejadian para pejabat yang terlibat dalam jeratan narkoba. Dan itu harus dijadikan motivasi bagi semua kalangan agar waspada terhadap barang haram tersebut.
“Termasuk bagi para pemimpin ataupun calon pemimpin seperti calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota di daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Upaya langkah preventif jauh lebih baik dilakukan. Menjelang Pilkada di Kota santri ini, ia menyebutkan, bakal calon Wali Kota dan wakil Wali Kota atau calon kepala daerah kabupaten dan Provinsi perlu dilakukan tes.
“Hal ini perlu ditekankan terlebih dahulu. Harus tes urine dulu,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Wakil Wali Kota Dede Sudrajat mengimbau, para pelajar yang mewakili masing-masing sekolah dari mulai tingkat SMA dan SMK yang hadir di ruangannya itu, agar menjauhi Narkoba.
“Generasi penerus jangan terjebak narkoba. Narkoba biangnya malapetaka, biangnya kehancuran. Narkoba bakal menghancurkan masa depan. Narkoba jangan didekati, lebih baik hidup tanpa narkoba,” beber Dede.
Dede sangat menyesalkan dengan data Narkoba di Kota Tasikmalaya yang angkanya tidak sedikit. Kata Dede, data penyalahgunaan narkoba di Tasikmalaya semakin merajalela.
“Seperti yang di sampaikan Kasat Narkoba AKP Erustiana, yang menyebutkan bahwa Tasikmalaya menempati penyalahgunaan Narkoba tinggi. Narkoba semakin merajalela, sampai-sampai Tasikmalaya menyandang peringkat kedua se-Jawa Barat,” ujar Dede. cakrawalamedia.co.id (Edi Mulyana)