News

Awas…, 5 Daerah di Jabar Berpotensi Bencana

243
×

Awas…, 5 Daerah di Jabar Berpotensi Bencana

Sebarkan artikel ini
Awas..., 5 Daerah di Jabar Berpotensi Bencana
Ilustrasi (net)

BANDUNG, (CAMEON) – Lima daerah di Jawa Barat berpotensi bencana di bulan Oktober 2016. Di antaranya, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya dan Ciamis. Menurut Prakiraan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, Ani Hanifah, daerah tersebut memiliki curah hujan yang sama dengan bulan sebelumnya.

“Lima zona daerah di bulan sebelumnya sudah memasuki musim penghujan terlebih dahulu,” ucap Ani saat ditemui di kantornya, Senin (3/10).

Ia menambahkan dalam setiap musim tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Sehingga, untuk wilayah tersebut perlu diwaspadai bencana longsor dan banjir.

Untuk wilayah lainnya di Jawa Barat, seperti Bogor, Bekasi, Karawang, Tasikmalaya, Majalaya, Kuningan dan Cirebon baru memasuki musim hujan. Walau hujan tidak merata di seluruh wilayah di setiap daerah, namun dasarian di daerah yang mulai hujan berpotensi memiliki curah hujan cukup tinggi.

Untuk kondisi di laut terutama bagian selatan akan memiliki ketinggian gelombang mencapai 2,5 sampai 4 meter. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari laut bagian utara. Untuk para nelayan, harap mewaspadainya.

Untuk curah hujan di Kota Bandung, dirinya mencatat, memiliki curah hujan di atas normal. Pada dasarian (10 hari) curah hujan berada pada posisi 85,5 sampai 115 milimeter.

“Untuk curah hujan normal di Bandung dan 30 tahun terakhir ada pada 87,5 milimeter sedangkan memasuki bulan Oktober berada di atas angka tersebut,” terangnya.

Menurutnya, berdasarkan standar dari BMKG bahwa untuk musim kemarau harus kurang dari 50 milimeter per dasarian. Sehingga dapat dikatakan Bandung memiliki curah hujan yang cukup tinggi pada bulan ini.

Tingginya curah hujan dikarenakan Bandung sudah memasuki musim penghujan. Bahkan untuk curah hujan sendiri masih lebih tinggi di bulan September dibanding Oktober.

“Kita bahkan sulit membedakan antara musim hujan dan kemarau karena pada musim kemarau curah hujan masih cukup tinggi,” katanya.

Potensi bencana sendiri menurutnya tetap ada terutama dengan tingginya curah hujan seperti saat ini. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tetap waspada seperti timbulnya banjir, longsor, erosi maupun pohon yang tumbang.

Masyarakat diharapkan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan juga saluran air agar tidak mengalami penyumbatan. “Ditambah perlu menjaga kondisi dengan selalu membawa jaket hujan dan mengkonsumsi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh,” pungkasnya.

Sementara, hingga semester pertama 2016, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mencatat sudah 700 bencana yang terjadi di Jawa Barat. Menurut Kepala BPBD Jawa Barat, R. Haryadi, kerugian mencapai Rp 20 miliar. “Paling yaitu bencana Garut dan Sumedang kemarin,” ungkapnya.

Terkait bencana yang ada di Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana  Nasional (BPBN) di tahun 2013, Kabupaten Cianjur merupakan wilayah yang paling tinggi tingkat kerawanannya. Lalu, disusul oleh Kabupaten Garut dan Kabupaten Sukabumi. “Sedangkan untuk yang paling rendah kerawanannya adalah Kota Depok,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Nta)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *