News

Antisipasi Macet, Pemkot Cimahi Akan Gelar Rekayasa Lalu Lintas

267
×

Antisipasi Macet, Pemkot Cimahi Akan Gelar Rekayasa Lalu Lintas

Sebarkan artikel ini

KOTA CIMAHI (CM) – Dinas Perhubungan Kota Cimahi akan melakukan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi dan mengurangi kemacetan di ruas-ruas jalan penting. Sistem pemberlakuan satu arah di ruas jalan yang tingkat kepadatannya cukup kritis, diharapkan bisa mengurai kemacetan hingga arus lalu lintas menjadi lebih lancar.

Demikian diungkapkan Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Cimahi, Ruswanto saat melakukan konferensi pers yang sekaligus mensosialisasikan tentang penerapan rekayasa arus lalu lintas. Berlangsung di Aula gedung A, Kompleks Pemerintah Kota Cimahi, Jumat (29/03/2019).

Menurutnya, kawasan Dustira saat ini merupakan salah satu simpul kemacetan yang disebabkan terjadinya crossing atau persilangan kendaraan di Simpang Jl. Urip-Jl. Sudirman, Bundaran Taman Wilhelmina, Simpang Jl. terusan Sudirman-Jl. Warung Contong (arah ke Cibeber) dan Segitiga Contong.

“Selain itu, yang menyebabkan macetnya ruas jalan di Dustira yakni kegiatan antar jemput sekolah yang berhenti atau menunggu di badan Jl. Baros dan Jl. Sudirman,” tarang Ruswanto.

“Hambatan samping akibat parkir kendaraan di sepanjang Jl. Dustira dan parkir/ngetem angkot di Jl. baros (depan Pusenarmed dan depan SD Baros Mandiri 4),” tambhanya.

Terkait kemacetan di Jalan Dustira,lanjut ia, terjadi karena peningkatan volume kendaraan dan jalan perlintasan kereta yang membuat kendaraan harus lewat dengan kecepatan rendah.

“Solusinya harus dibuat underpass yang sudah disetujui pemerintah provinsi. Dengan sistem satu arah ini juga untuk memaksimalkan Jembatan Padasuka. Sekarang kendaraan yang lewat masih sedikit,” imbuhnya.

Sementara itu, kata ia, pelaksanaannya akan dilakukan pada tanggal 1 sampai 6 April (Senin s/d Sabtu). Untuk shift 1, berlangsung dari pukul 05.45-12.00 WIB dan untuk shift 2 berlangsung dari pukul 12.00-18.15 WIB.

Menurutnya, salah satu dampak kemacetan dapat merugikan warga, karena bahan bakar minyak (BBM) menjadi boros dan tingkat stres warga meningkat. Setiap pagi dan sore, kemacetan di Kota Cimahi menjadi “penyakit” yang menyulitkan warga.

Upaya yang telah dilakukan, jelas ia, diantaranya pelebaran jalan di Jl. Baros, penambahan rambu larangan parkir di Jl. Dustira, penegakan hukum pelanggaran parkir dan pengaturan lalu lintas.

Ia menyebut, persiapan rekayasa lalu lintasd dan hal-hal penting yang harus ditindaklanjuti diantaranya, sosialisasi tatap muka dengan para pemangku kepentingan, sosialisasi melalui media, penyiapan rambu, kesiapan personil, dan titik pengaturan. Dengan kesiapan personil, pihaknya berharap rekayasa arus lalu lintas bisa memberikan efek yang signifikan.

Rekayasa lalin melibatkan Dishub sebanyak 25 orang, terdiridari Polres Cimahi sebanyak 11 orang, Kodim 0609 3 orang, Sub Den Pom Cimahi 3 orang, Satpol PP dan Damkar 6 orang, DPKP DLH 1 tim, dan juga Sekolah tentativ (Pengaturan pengantar/penjemput anak sekolah di Jl. Baros dan Jl. Sudirman). (Intan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *