KOTA TASIKMALAYA (CM) – Antisipasi mewabahnya kasus penyakit Difteri, Wali Kota Tasikmalaya menganjurkan masyarakat melakukan imunisasi di tempat pusat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas atau Rumah Sakit.
“Sepertinya imunisasi Difteri ini harus disosialisasikan kepada masyarakat, jangan sampai terjadi seperti di Kabupaten Tasikmalaya dan Garut. Menurut info di dua daerah itu cukup banyak,” ungkapnya, (09/01/2018).
Untuk menyikapi wabah difteri, Budi menyarankan selain melakukan imunisasi, juga harus menjaga lingkungan bersih. “Nanti saya akan perintahkan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan para kader untuk menyisir lingkungan masyarakat agar bebas dari wabah diifteri,” tambahnya.
Budi mencontohkan pada penanganan campak Rubela tahun 2017 lalu. “95 persen program campak rubela di Kota Tasikmalaya cukup sukses,” papar Budi.
Sementara, Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan, untuk kasus difteri masyarakat jangan kuatir. Penanganan akan segera dilaksanakan diakhir bulan Januari 2018 yang tersebar di 18 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Ia mengatakan, pelaksana kegiatan akan diserahkan ke kab/kota, sementara Provinsi hanya difungsikan sebagai koordinator pengawasan.
“Obat-obatan kita akan disuplai dari pemerintah pusat. Jika ingin mengetahui data susfek diifteri secara rincinya bisa menanyakan ke Dinas Kesehatan. Karena informasi yang saya dapat gejala Diifteri awalnya panas, itu jangan dibiarkan silakan manfaatkan semua pusat pelayanan kesehatan,” pungkasnya (Edi Mulyana)
