News

Anies Sentil Jokowi, Sepuluh Tahun RI Absen di Sidang PBB

100
×

Anies Sentil Jokowi, Sepuluh Tahun RI Absen di Sidang PBB

Sebarkan artikel ini

JAKARTA (CM) – Calon presiden 2024 sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan, melontarkan kritik terkait absennya pemerintah Indonesia dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Meski tak menyebut nama secara langsung, pernyataan Anies jelas mengarah kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), yang selama dua periode pemerintahannya tidak pernah hadir dalam Sidang Majelis Umum PBB di New York, selalu diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi.

“Bapak Ibu sekalian, bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negaranya tidak pernah hadir. Selalu diwakilkan Menteri Luar Negeri. Kalau kita tidak aktif di dunia internasional,” ujar Anies dalam pidatonya pada Rapimnas Ormas Gerakan Rakyat di Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025).

Anies kemudian memberikan analogi mengenai pentingnya kehadiran pemimpin negara di forum internasional.

“Itu ibarat kita warga kampung, rumah kita nomor empat terbesar di RT, tapi setiap ada rapat kampung kita tidak pernah datang. Iuran tetap bayar, tapi mau bersuara juga tidak pernah hadir,” lanjutnya.

Menurut Anies, sangat disayangkan selama 10 tahun terakhir, presiden RI tak sekalipun menghadiri Sidang Majelis Umum PBB, padahal forum tersebut merupakan salah satu ajang paling strategis di dunia. Ia pun berharap Indonesia ke depan dapat lebih aktif dalam percaturan politik global agar keberadaannya diakui dan dihormati negara lain.

“Kalau kita terus pasif, bagaimana dengan masa depan kita? Indonesia memiliki jumlah penduduk yang sangat besar, nomor empat terbesar di dunia. Konsekuensinya, pasar kita menjadi sangat menarik bagi banyak pihak. Jangan sampai yang tertarik hanya dunia internasional, sedangkan kita sendiri tidak memanfaatkan potensi tersebut,” tutur Anies.

Saat diwawancarai awak media usai acara, Anies menjelaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk memainkan peran penting dalam geopolitik global, termasuk dalam isu-isu kemanusiaan seperti lingkungan hidup dan konflik di beberapa wilayah dunia, termasuk Timur Tengah.

“Indonesia bisa berperan dalam isu lingkungan hidup yang saat ini menjadi masalah global. Selain itu, ketegangan akibat konflik dan kebijakan ekonomi juga harus diantisipasi. Yang paling penting, sikap Indonesia terhadap Palestina harus diterjemahkan ke dalam langkah konkret untuk mendukung perjuangan mereka,” tegas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Anies menegaskan, pemerintah ke depan harus memiliki sikap aktif dan mengambil peran dalam isu-isu internasional, bukan hanya untuk menjaga eksistensi Indonesia di mata dunia, tetapi juga untuk memperjuangkan kepentingan nasional dan nilai-nilai kemanusiaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *