INTERNATIONAL (CM) – Pada tahun tiga Hijriah, tepatnya di pertengahan bulan Syawwal, berkecamuklah Perang Uhud, antara kaum Muslimin yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salllam dengan kaum kuffar Mekkah. Dalam peperangan menegakkan kalimatulhaq ini, banyak dari kalangan sababat Nabi Radhiyallahu anhum yang mendapatkan anugerah syahâdah.
Menurut perhitungan ulama sirah, Ibnu Ishâq rahimahullah, tercatat 65 sahabat Rasulullah telah menemui syahid. Peperangan ini disulut oleh kaum musyrikin Mekkah yang ingin menuntaskan dendam kekalahan mereka atas kaum Muslimin di Perang Badr yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Adapun pada Perang Uhud ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menakdirkan kekalahan bagi kaum Muslimin, setelah sebelumnya kemenangan sudah berada di depan mata. (Sumber: https://almanhaj.or.id/2645-syuhadauhud.)
Dan inilah sepengal kisah mulia dari para syuhada Uhud yang jasad sucinya masih utuh. Semoga menjadi i’tibar bagi kita .
DR. Thariq Suwaidan menuturkan dalam buku Silsilah nya yaitu ((QISOH ANNIHAYAH)) dengan mengutip perkataan gurunya yang mulia MAHMUD AS SHOWAAF yang telah menjadi saksi peristiwa besar yaitu beliau adalah salah satu ulama yang ikut andil dan partisipasi dalam PEMINDAHAN JASAD PARA SYUHADAA’UHUD.
Bagaimana kondisi jasad mereka radhiyallahu anhum setelah 1400 tahun lebih ini?
Bagaimana jasad mereka bisa tetap ada? Selayaknya utuh tak berubah sedikitpun?
Inilah sebuah kebenaran yang nyata dari ucapan Nabiyil Musthofa Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, bahwa “Bumi takkan memakan jasad mereka”
Setelah DR. Thariq Suwaidan mengulas nya panjang lebar, beliau menuturkan dalam rekaman kaset nya mengenai peristiwa ini. Berikut petikannya:
“Telah menceritakan kepadaku Syekh Mahmud Showwaf rahimahullah, bahwa beliau salah satu dari pembesar ulama yang di undang untuk PROSES PENGEMBALIAN PENGUBURAN para Syuhadaa’Uhud para Sahabat radhiyallahu anhum ini ke PERKUBURAN SYUHADAA’UHUD, yang mana telah di ketahui tempat asal tersebut telah di landa banjir sehingga makam para pahlawan uhud ini terkuak dan jasad jasad mereka terlihat (bahkan ada yang mengakatan ada yang mengambang-pent).
Karena bencana ini sehingga di undanglah perkumpulan pembesar para ulama untuk PENGUBURAN KEMBALI jasad para sahabat radhiyallahu anhum tersebut.
Lanjut DR. Thariq Suwaidan; Syeikh Mahmud Sowaaf menceritakan kepada kami bahwa beliau adalah salah satu dari mereka yang hadir sendiri waktu itu, kemudian beliau bercerita:
“Salah satu dari jasad mereka yang aku pendam adalah HAMZAH BIN ABDIL MUTHOLLIB radhiyallahu anhuma”.
Beliau melanjutkan:
“Jasad beliau aku lihat sosok seorang yang gemuk dengan kondisi hidung dan kedua telinganya terpotong, perut nya terkoyak dengan posisi beliau menaruh tangannya diatas perutnya” (persis seperti dalam hadits-pent).
Lalu beliau berkata:
“Kemudian tatkala kami mengangkatnya dan membopongnya, dari tangannya mengalirlah darah segar”.
Aku kuburkan beliau bersama para Syuhadaa’ yang lain nya.
Jasad Syuhada Yang Tidak Mengalami Pembusukkan
Jabir bin Abdillah bercerita, ”Menjelang perang Uhud, ayahku memanggilku pada malam hari. Ia berkata: ’Aku merasa akan menjadi orang yang paling pertama gugur di antara para sahabat Nabi SAW. Sungguh aku tidak meninggalkan sesuatupun yang lebih kusayangi selain engkau, disamping Nabi SAW.
Sesungguhnya aku memiliki hutang, maka lunasilah. Dan bersikap baiklah kepada saudara-saudara perempuanmu.’ Keesokan harinya, ia pun menjadi orang yang pertama gugur. Ia dimakamkan bersama orang yang lain dalam satu lubang kubur. Tetapi hatiku merasa kurang nyaman membiarkan ayahku membagi lubang kubur bersama orang lain. Enam bulan kemudian, aku membongkar makamnya dan mengeluarkannya. Ajaib, jasadnya masih tetap utuh sama seperti pertama kali aku menguburkannya.” (HR. Bukhari, Fathul Bari, 3/214 )
Petikan hadist di atas membuktikan dimana ayah Jabir terbunuh dalam perang Uhud dan ketika enam bulan kemudian makamnya dibongkar, maka jasadnya tetap utuh. Enam bulan adalah waktu yang lama di mana tubuh mayat seharusnya sudah hancur berantakan.
Penelitian membuktikan bahwa 24-36 jam pertama mayat dikuburkan, maka bola mata mulai menonjol dan kornea menghitam. Cabang-cabang urat nadi mulai terlihat di perut dan dada. 2-5 hari berikutnya, wajah dan seluruh tubuh menggelembung, dari tubuh mayat keluar bau busuk. Setelah melewati 5-10 hari, kulit mulai rapuh dan tubuh di kerubungi larva. Organ-organ tubuh meleleh ke tanah dan mulai menyisakan tulang saja. (dinukil dari buku Ushuluth Thibbisy Syar’i, Dr. Muhammad Ahmad Sulaiman)
SUBHANALLAH ALLAHU AKBAR !!
سُبْحَانَ اللّهُ
اَللَّهُ اكْبَرْ اَللَّهُ اكْبَرْ اَللَّهُ اكْبَرْ
—————————————–
اللهم احينا سعداء وامتنا شهداء واجمعنا مع الصدقين والشهداء اللهم ارحم شهدائنا واعفوا عنهم وارحمهم واغفر لهم اللهم اسكنهم فسيح جناتك وارزقنا الشهاده في سبيلك اللهم انا دعوناك كما امرتنا فاستجب لنا كما وعدتنا وصلي اللهم وصلي على محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
اللهم آمين