KOTA TASIKMALAYA (CM) – Berawal dari rasa prihatin maraknya tindakan kriminalitas yang diciptakan oleh kalangan kelompok munafik, dan kafirin. Ratusan santri, ulama, Ormas/Lembaga/ Jemaah/ OKP/LSM yang tergabung pada Aliansi Al-Mumtaz, menggelar aksi solidaritas bela ulama dari vitnah.
Ketua Almumtaz Ustadz, Hilmi Afwan H, mengatakan, sekarang ini perilaku kaum kafirin dan munafikin sudah nampak dan semakin marak, sehingga tindakan kekerasan kriminalisasi, persekusi, pelecehan terhadap syariat Islam pun terjadi di belahan dunia.
“Gerakan kaum kafirin dan munafik tumbuh secara sistematis yang telah direncanakan oleh gerakan pengusung kebatilan dari kalangan kafir dan munafik, untuk menjauhkan umat Islam dari agama dan ulamanya,” jelas Hilmi dalam orasinya di depan Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jumat (30/08/2019).
Tentu ini menjadi kewajiban bagi seluruh muslimin yang masih memiliki Iman di hatinya untuk melakukan perlawanan dan pembelaan sebagai bentuk kecintaan muslimin terhadap agama dan para ulama.
Aksi bela ulama yang diikuti kurang lebih 31 ormas Islam, lembaga, LSM yang tergabung pada aliansi Al-Mumtaz di antaranya Thaliban, Mujahidin, FPI, LPPU, FORIL GPIS dan lainnya ini dilakukan selain untuk menghidupkan ruh perlawanan muslimin Tasikmalaya, juga sebagai bentuk solidaritas dan kecintaan kepada ulama.
Aksi tersebut merupakan dukungan moral untuk ustadz Abdul Somad, yang dilaporkan ke Polisi, atas tuduhan dugaan penistaan agama oleh perwakilan umat nasrani.
Pembina Al-Mumtaz Kiai Haji Aminudin Bustomi, mengatakan, kejadian tuduhan dugaan penistaan agama oleh UAS yang terjadi di Riau tidak seharusnya terjadi. Karena pihak Al-Mumtaz mencatat beberapa kasus yang lebih urgen dari kasus ustadz Abdul Somad.
“Saya meminta kepada penegak hukum jadilah abdi hukum yang baik, bukan menjadi penguasa. Karena negara Indonesia, merupakan negara hukum, jika ada kasus haruslah tuntas dari mulai penyelidikan hingga vonis dan harus bersifat umum jangan tebang pilih,” terangnya.
Kata, Aminudin, aksi bersatu yang diwadahi Aliansi Almumtaz ini sebagai peringatan, bahwa masyarakat Tasikmalaya sudah cerdas dalam menghadapi hukum.
Sebelumnya video terkait ceramah UAS viral di media sosial yang berisikan ceramah di masjid, memaparkan terkait salib. Padahal video tersebut sudah berada sejak tiga tahun lalu, yang materinya khusus untuk internal umat Islam dalam majelis di sebuah masjid di Riau. Setelah viral kemudian UAS dilaporkan ke Polisi dengan tuduhan penistaan agama oleh perwakilan umat nasrani
Dalam pantauan media, usai melakukan aksi ribuan massa melakukan long march mengelilingi pusat Kota yang diakhiri dengan membubarkan diri dengan tertib. (Edi Mulyana)