TASIKMALAYA (CAMEON) – Korlap aksi warga kampung Ancol Cineam Kab Tasikmalaya ini, nampak emosi saat petugas sekretaris PPTK Badan Pertanahan Nasional Kab Tasikmalaya enggan memberikan dokumen apraisal jual beli tanah ini kepadanya.
“Apa kamu bilang ini dokumen negara, aku tahu kerja kalian, kalian ba@#ngan semua, kalian mafia tanah semua, kalian bersembunyi dibalik kebijakan dokumen negara,” teriak Epi Hilman.
Lontaran Epi yang datang bersama puluhan warga dengan berkendaraan bak terbuka ke kantor BPN Kab Tasikmalaya pada hari Selasa (29/08) ini adalah wujud kekesalan warga yang merasa ditipu oleh BPN Kab Tasikmalaya atas pembelian tanah warga yang dihargakan sangat murah.
Konflik warga kampung Ancol dengan BPN dan Pemkab Tasikmaalaya sendiri sudah cukup lama sejak rencana pembebasan lahan untuk pembangunan proyek nawacita leuwikeris 2016 lalu.
Warga merasakan ketidakadilan atas pembelian lahan oleh pemerintah melalui BBWS dan BPN yang dinilai terlalu kecil, namun itu semua sudah tertuang dalam berita acara tim apraisal.
“Kami hanya minta bukti otentik dari klasifikasi berita acara apraisal lah kok ini susah banget sih,” tandas Epi.
Sementara itu, pihak BPN melalui sekretaris pengadaan tanah dalam proyek bendungan leuwikeris ini, Agung Adi Nurcahya, menegaskan bahwa semua yang diminta oleh warga sudah menjadi dokumen negara dan tertuang dalam berita acara Tim Apraisal.
“Ya saya ga bisa memperlihatkanya wong itu sudah menjadi dokumen negara, tadi sudah kami kasihkan copiannya tapi dia (Epi- red) menolaknya,” ungkap Agung.
Aksi warga inipun dijaga ketat aparat Kepolisian dari Polres Tasikmalaya. (dzm)