BANDUNG BARAT (CM) – Puluhan ton ikan air tawar milik peternak di Keramba Jala Apung Saguling (KJA) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mati mendadak. Hal tersebut dinilai merupakan imbas dari cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini.
Akibat matinya puluhan ton, sebagian ikan terpaksa dijual mati kepada sejumlah warga dengan harga yang sangat murah. “Untuk meminimalisir kerugian yang cukup besar, kami memisahkan ikan yang masih hidup dan baru mati untuk dijual karena masih bisa dipasarkan walau harganya di bawah harga normal,” kata Rusdan, salah seorang petani ikan saat dihubungi, Rabu (13/9/2018).
Menurutnya, hal tersebut merupakan dampak dari kemarau panjang. Akibatnya, penyusutan air waduk Saguling diperkirakan mencapai 12 meter.
Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan KBB, Suryadji, mengatakan, hal tersebut merupakan dampak dari cuaca buruk yang terjadi. Selain pengaruh cuaca, katanya, kepadatan KJA di satu unit lokasi juga bisa menjadi salah satu dampak.
“Jumlah ikan yang mati kurang lebih berjumlah 30 ton. Tim dari Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) minggu pagi telah melakukan pengamatan dan pengujian kualitas air di Saguling dan tinggal menunggu hasil dari uji lab,” imbuhnya. (Agus)





