BANDUNG, (CAMEON) – Mitra Sunda Western Australia (MSWA) bersama Kedutaan Jenderal Republik Indonesia (KJRI) mengundang Keluarga Besar Bumi Siliwangi (Kabumi) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk menjadi pelatih angklung di Perth, Australia Barat pada tanggal 28 Juli – 31 Agustus 2016 lalu.
Salah satu alumni UPI sekaligus mantan ketua Mitra Sunda Western Australia (MSWA), Suhendra banyak membantu dalam proses persiapan dan pelaksanaan kegiatan tersebut. Untuk mewakili Indonesia, terpilihlah dua orang anggota Kabumi UPI, Aditya Rifki R. S. (Teknik Sipil, 2013) dan Yan Ramadhan Gahinsah (Alumni UPI)
“Ini pertama kalinya bagi saya untuk pergi ke luar negeri. Saya bersyukur dan bangga bisa melatih angklung dan ikut memperkenalkan budaya Indonesia khususnya angklung di negeri orang,” ungkap Aditya kepada wartawan ditemui di UPI, Senin (7/11).
Para peserta di Australia, ungkap dia, belajar untuk menyetem angklung. Diakui olehnya, udara di Australia sangat berbeda dengan Indonesia, sehingga membuat angklung lembab.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengapresiasi antusias siswa-siswi dari sekolah yang belajar angklung. Mereka takjub melihat alat musik bambu yang bisa mengeluarkan suara yang sangat indah.
“Apalagi ketika mereka pertama kali memegang angklung dan memainkannya, raut bahagia dan takjub sangat kentara di wajah mereka,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan, kuisioner disebarkan kepada siswa-siswi yang diajarkan angklung. Sebanyak 94% menyukai program ini dan sebanyak 74% ingin mengikuti program angklung kembali.
Dia berharap, program-program budaya ini akan terus berlangsung. Sebab, masih banyak sekolah yang ingin diajarkan angklung dan budaya. Khususnya Budaya Jawa Barat dan untuk generasi muda sekarang.
“Mari lestarikan budaya Indonesia, karena kalau bukan kita, siapa lagi?” pungkasnya.
Sementara MSWA merupakan komunitas orang-orang Sunda yang tinggal dan bekerja di Australia Barat. Kegiatan mereka adalah turut melestarikan budaya Indonesia khususnya Jawa Barat salah satunya angklung dan membatik. (Putri)
