News

Aher: Keselamatan Bangsa Bergantung Pada Wartawan

192
×

Aher: Keselamatan Bangsa Bergantung Pada Wartawan

Sebarkan artikel ini
Aher Keselamatan Bangsa Bergantung Pada Wartawan
Sambutan Aher dipuncak peringatan Hari Pers Nasional PWI Jawa Barat

BANDUNG (CM) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, model masyarakat dan peradaban masyarakat saat ini tergantung pada media.

“Sejak awal media memiliki peran sangat penting membentuk masyarakat,” katanya, dalam kegiatan malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat tahun 2018, di Hotel Asrilia Bandung, Jumat (23/2/2018).

Dalam acara itu hadir Plt Ketua PWI Pusat Sasongko Tejo, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo Wakapolda Jawa Barat, sejumlah kepala daerah Kota Kabupaten di Jawa Barat, para tokoh pers di Jawa Barat, dan anggota PWI serta para wartawan.

BACA : Kala Ayam Den Lapeh Mengalun di HPN Jabar

Pria yang karib disapa Aher ini menjelaskan, PWI memiliki peran sangat penting karena menghimpun wartawan yang menyajikan informasi untuk masyarakat. Wartawan yang memiliki fungsi informasi adalah sangat diperlukan.

Kata Aher, wartawan memberikan informasi benar, fakta media, tabanyyun dan klarifikasi serta berimbang. Pembuatan berita secara benar dan baik akan menjamin kualitas informasi yang disajikan.

“Berita yang mencerahkan. Seperti menginformasikan air dalam kehidupan. Air menjadi bersih dan sehat,” katanya.

Lebih jauh dia menjelaskan, disaat literasi dalam bentuk buku belum selesai, sekarang ada era digital yang menggeser buku. Hal ini akan menjadi bahaya karena berbagai informasi yang tersaji tidak melalui proses yang benar.

Selain media meinstream dalam cetak, elektronik dan media online, saat ini ada media sosial yang begitu bebas menyajikan informasi. Disana, kata dia, ada milyaran kata-kata diproduksi dan setiap hari tidak kurang 1 milyar foto diupload.

Berbagai informasi, berita, foto dan berbagai konten itu dibaca milyaran manusia tiap hari. Pada akhirnya, akan terpengaruh oleh apa yang dilihat dan didengar tersebut.

“Jika tidak mengantisipasi dengan baik (media sosial) akan bahaya. Yang jadi penyelamat adalah media meinstrim didalamnya ada wartawan, para redaktur dan Pimred,” katanya.

Media yang benar memiliki proses produksi berita yang baik. Dengan pertimbangan matang, sebuah foto dan berita dapat ditayangkan.

“Yang menyelamatkan bangsa adalah para wartawan. Penyelamat anak bangsa karena membawa konten peradaban, konten moral, religi dan makna kehidupan,” ujarnya. (Suwitno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *