KOTA TASIKMALAYA (CM) – Selama 25 Tahun berdiri hingga kini Pondok Pesantren Al-Barokah yang berada di Desa Gunungsari, Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya kondisinya belum pernah direnovasi, dan sangat memprihatinkan.
Tim Program Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya, M. Fauzi Ridwan mengatakan, Pesantren tersebut di bulan Juli lalu, atapnya sudah bolong, tembok retak-retak dan dinding bilik sudah rapuh.
“Pesantren yang menjadi tempat belajar agama bagi 150 orang santri dari tingkat TK hingga SMP ini hanya menampung 50 orang saja. Seringkali santri belajar membludak hingga keluar. Namun hal tersebut tidak menjadikan mereka berhenti belajar, mereka tetap semangat walaupun di tengah-tengah keterbatasan fasilitas,” terangnya, Kamis (16/01/2020).
“Tapi kondisi tersebut tak akan terjadi lagi, karena tim ACT Tasik sedang melakukan proses pembangunan kembali agar madrasah tersebut menjadi lebih layak,” tutur ia kepada media. Fauzi menyebut, pembangunan itu sudah dimulai dan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu tiga minggu ke depan.
Program pembangunan mendapat apresiasi dari Ustadz Tatang Zaelani yang sejak tahun 1995 sudah mendedikasikan dirinya sebagai tenaga pengajar di pesantren. “Saya sangat merasakan suka dukanya ketika melihat santri harus belajar di bawah bangunan yang memprihatinkan. Meski demikian, minat belajar anak didik tak tertampung sampai keluar pondok. Sekarang alhamdulillah sedang dibangun,” ujarnya.
Ia mengucapkan terima kasihnya sekaligus mendoakan tim ACT dan para donator diberik kasehatan juga keberkahan dari Allah Swt. “Jazakallah ahsanak jaza,” pungkasnya. (Edi Mulyana)