News

Pilkada Tasikmalaya, Awasi Politik Iming-iming dan Amang-amang

408
×

Pilkada Tasikmalaya, Awasi Politik Iming-iming dan Amang-amang

Sebarkan artikel ini
Pilkada Tasikmalaya, Awasi Politik Iming-iming dan Amang-amang

KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Para aparatur sipil negara (ASN) alias PNS harus mewaspadai kebusukan dari para politisi. Salah satu kebusukan politisi adalah praktik politik “Iming-iming” dan “Amang-amang.”

Staff ahli di pemerintahan Kota Tasikmalaya Hadi Riyadi mengatakan, aspirasi para ASN harus tegas. Tidak terlibat politik praktis dan tidak mudah terkena bujuk rayu para politisi yang tengah bergerilya memenangkan para kandidat jagoannya.

“Keterlibatan politik praktis di kalangan ASN selalu menjadi perdebatan dan pergunjingan para ASN,” jelasnya, di tengah acara sosialisasi pemahaman hak masyarakat mengenai Pemilukada dan penegasan netralitas ASN mengenai politik praktis dalam mewujudkan Pemilukada berintegritas dan berkualitas di Kota Tasikmalaya tahun 2017, di Bale Kota setempat, Rabu (9/11/2016).

Dia mengakui, keterlibatan politik praktis di kalangan ASN merupakan sesuatu yang tidak dapat dibantah. Katanya bukan hal yang baru, setiap kali ada pemilihan kepala daerah selalu terjadi.

Setiap kali menghadapi pesta demokrasi Pemilukada, sambungnya, ASN selalu menjadi bidikan empuk para politisi. Berbagai kepentingan politik kerap merambah kepada para abdi negara yang seharusnya netral tersebut.

“Begitu juga sebaliknya, jika tidak mendukung yang memenangkan Pilkada, otomatis akan menjadi ancaman bagi para ASN,” katanya.

Iming-iming jabatan kepada ASN akan dijadikan rangsangan para pemangku kepentingan politik. Janji jabatan melalui kepentingan politik oleh pemangku kepentingan politik, baik dari inkumben maupun dari non inkumben bisa saja terjadi.

Tak hanya Iming-iming. Praktik politik busuk yang kerap menyusahkan para ASN adalah politik amang-amang. Apa itu? Semacam politik yang menempatkan seseorang sebagai sosok yang harus digugu dan diikuti.

“Politik amang-amang akan menjadi ancaman bagi para ASN. Bisa saja terjadi mengancam posisi jabatan ASN yang sedang dijabatnya apabila yang di dukung oleh ASN kalah itu juga akan menjadi ancaman para ASN,” ujarnya. (Edi Mulyana).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *