News

MUI dan Aa Gym Menilai Respons Aparat Lambat Tangani Kasus Ahok

198
×

MUI dan Aa Gym Menilai Respons Aparat Lambat Tangani Kasus Ahok

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, (CAMEON) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Abdullah Gymnastiar menilai, respons aparat kepolisian lambat dalam menangani kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan gubernur nonaktif Jakarta, Basuki T Purnama alias Ahok.

Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi, menegaskan, kalau polisi merespons dugaan penistaan itu dengan cepat, keadaannya bisa lebih diredam. “Pernyataan saudara Basuki itu masuk ke wilayah yang sangat sensitif, melukai umat Islam, dan berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama serta integrasi bangsa,” tuturnya dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne, Selasa, 8 November 2016.

Baca: Demo 4 November, Panglima TNI Tegaskan yang Buat Ricuh Bukan Pendemo

Menurut dia, sejak kasus itu mencuat ke permukaan MUI langsung bergerak. Membuat tim yang berisi Komisi-komisi untuk melakukan penelitian, pengkajian, dan pendalaman. Akhirnya MUI bersikap. Ahok dikategorikan menghina Alquran dan ulama. “Kalau pendapat dan sikap keagamaan MUI itu direspons cepat oleh kepolisian, pasti kegaduhannya tidak akan meluas seperti sekarang,” tandasnya.

Ia menjelaskan, pendapat dan sikap keagamaan itu kedudukannya lebih tinggi dibanding fatwa. Kalau fatwa cukup dirumuskan dan ditetapkan di satu Komisi, kemudian ditandatangni oleh ketua dan sekretaris fatwa. Sedangkan pendapat dan sikap keagamaan dirapatkan dalam dewan pimpinan bersama Komisi-komisi.

Untuk mengambil sikap terkait dugaan penistaan agama itu, MUI mengambil data langsung dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. “Ada tuduhan MUI ikut terlibat memicu kegaduhan gara-gara dikeluarkannya pendapat dan sikap keagamaan. Itu tudahan tidak benar. Faktanya yang memantik kegaduhan adalah saudara Basuki Thahaja Purnama,” jelas Zainut.

Baca: ILC TVOne Dihadiri Kapolri dan Panglima TNI, Syafii Ma’arif: Yang Hadir Tentara Setan

Dalam acara yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Abdullah Gymnastiar, juga berpendapat yang sama. Menurut da’i yang akrab disapa Aa Gym itu, aparat lambat bergerak. “Ini masalah besar, tapi responsnya telat. Presiden pun tidak cepat berkomentar. Ini bukan masalah sederhana,” tegasnya. (pey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *