CIMAHI, (CAMEON) – Meski Emon, tersangka penculikan dan pencabulan dua siswa SMP di Kab. Bandung Barat sudah ditemukan dalam keadaan tewas, namun kepolisian hingga kini belum bisa memastikan identitas lengkapnya.
Sebab, hingga kini belum ada data pasti, bahkan belum ada pihak keluarga yang mengakui dan mengambil jenazah Emon di Rumah Sakit Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
“Kami akan melakukan penyelidikan lagi untuk memastikan identitas dari orang yang mengalami kecelakaan tersebut, dia sebenarnya siapa dan tinggal di mana,” kata Kapolres Cimahi, AKBP Ade Ary Syam Indradi, Selasa (8/11/2016).
Dikatakan Ade, Polres Cimahi sudah mencoba mengecek identitas Emon menggunakan alat Mobile Automatic Multy Biometric Identification System (MAMBIS), yakni alat identifikasi otomatis melalui pemindahan sidik jari dan iris mata.
Tetapi, alat tersebut juga tidak bisa mengidentifikasi jenazah Emon. “Kemungkinan orang ini belum punya KTP Elektronik, jadi tidak ada datanya,” ujar Ade.
Sementara itu, pria pemilik KTP atas nama Lukman Nurhakim (36) mengeluhkan identitas miliknya digunakan kejahatan oleh Emon. Sejak kasus penculikan dan pencabulan September silam, Lukman sudah beberapa kali diperiksa polisi.
“Saya nggak bisa tidur nyaman dengan kejadian ini,” ucap Lukman.
Menurut dia, KTP miliknya hilang pada Februari 2016 lalu sehabis mengurus surat-surat kendaraan di Polda Jawa Barat.
“KTP itu masih aktif. Saya bekerja di perusahaan leasing. Saya sering memakai KTP buat pengurusan motor di kantor Polisi. Waktu itu, saya terjatuh hingga KTP saya tidak ada,” beber dia.
Seperti diketahui, September silam, Emon menjadi perbincangan dan buronan polisi karena menculik dan mencabuli dua siswi SMPN 4 Gununghalu, Kab. Bandung Barat. (Rizki)