JAKARTA – Rencana unjuk rasa ribuan umat Islam pada Jumat, 4 November 2016, dikomentari Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, demonstrasi adalah hak konstitusional setiap warga negara.
Hal itu disampaikannya kepada wartawan di sela penerimaan kunjungan Presiden Joko Widodo, di kediaman Prabowo, di Hambalang, Bogor, Senin, 31 Oktober 2016. Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut dibahas juga rencana demo yang akan diikuti berbagai organisasi masyarakat itu.
Mantan calon presiden 2012 itu berharap, demontrasi yang akan diikuti ribuan orang itu berjalan damai. Menurutnya, keamanan Indonesia harus dijaga. Kenyamanan bermasyarakat harus dinomorsatukan. Situasinya selalu kondusif. Namun, bila ada yang berencana berunjuk rasa, itu dijamin Undang-undang. Itu merupakan hak konstitusional setiap warga negara.
Namun, ia mengingatkan siapa pun untuk selalu mengedepankan persatuan. Jangan ada upaya memecah belah bangsa. Indonesia ini terdiri dari berbagai suku bangsa. Bukan hanya Sunda dan Jawa. Bhineka tunggal ika. Berbeda-beda tapi satu tujuan. Semua memiliki hak yang sama untuk membangun republik ini.
Persoalan apapun, katanya, pasti bisa diselesaikan. Tidak ada permasalahan yang tidak ada jalan keluarnya. Termasuk soal dugaan penistaan agama yang dilakukan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama alias Ahok.
Ia tidak sepakat dengan adanya tekanan kelompok tertentu pada masalah hukum. Intervensi hukum jangan terjadi. Jangan ada niat untuk memecah belah bangsa melalui celah apapun. Indonesia ini merupakan negara majemuk. Terdiri atas berbagai suku bangsa, agama, dan ras. Indonesia yang bersatu harus terjaga. Aman adalah harapan semua pihak. (pey)