JAKARTA – Sidang Umum Interpol ke-85 yang akan digelar di Bali pada 7 November s.d. 10 November 2016 mendatang bakal membahas isu-isu global mulia cyber crime hingga terorisme. Selain itu persoalan human trafficking dan kejahatan lintas budaya akan dikupas anggota Interpol dari 190 negara.
Satu pekan jelang penyelenggaraan agenda itu, ratusan Purna Paskibraka mengikuti kirab bendera 190 negara anggota Interpol, mulai kawasan silang Monumen Nasional hingga ke Bundaran Hotel Indonesia, Minggu, 30 Oktober 2016.
Selain dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, turut hadir Menteri Pariwisata RI Arief Yahya dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Tito menyebutkan, Indonesia baru kali ini menjadi tuan rumah konferensi Interpol.
Itu jadi kesempatan untuk menunjukkan kalau Polri menjadi bagian dari kepolisian negara maju. “Jika kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun, Indonesia mesti menunggu lebih dari 100 tahun lagi untuk menjadi tuan rumah,” ujarnya.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menambahkan, dalam sidang umum Interpol ke-85, Indonesia mendapat dua kesempatan pada keynote speaker. Selain Kapolri yang akan mengangkat masalah penanggulangan terorisme, ada juga Menteri KPP Susi Pudjiastuti terkait penangkapan ikan ilegal.
Menurutnya, dalam dua hal itu Indonesia dinilai berpretasi. Penanggulangan terorisme dan ilegal fishing dianggap berhasil, sehingga jadi pelajaran bagi negara-negara lain. (pey)
