News

Dugaan Keracunan Massal Merebak, Puluhan Siswa SMKN Cipatujah Tumbang

99
×

Dugaan Keracunan Massal Merebak, Puluhan Siswa SMKN Cipatujah Tumbang

Sebarkan artikel ini

KAB.TASIK (CM) – Puluhan siswa SMK Negeri Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis pada Rabu siang, 1 Oktober 2025.

Para pelajar itu mengeluhkan mual, sakit perut, diare, hingga pusing beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang disediakan pemerintah.

Sejumlah video yang beredar memperlihatkan para korban mendapat penanganan medis di dalam mobil ambulans. Beberapa pelajar tampak lemas dengan infus terpasang di tangan.

Petugas medis dari layanan darurat 119 pun sibuk memberikan pertolongan cepat sebelum merujuk sebagian korban ke fasilitas kesehatan terdekat.

“Sebagian siswa ditangani di ambulans, ada juga yang kami bawa ke Puskesmas Pembantu Padawaras. Beberapa lainnya masih menunggu antrean,” ujar Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi, saat dimintai keterangan.

Kepala Puskesmas Cipatujah, Cepi Anwar, membenarkan adanya dugaan keracunan massal. Menurut dia, sedikitnya 14 pelajar dilarikan ke Puskesmas Cipatujah.

“Benar, ada yang mengalami gejala keracunan dan sedang kami tangani. Kondisinya cukup merepotkan karena jumlahnya lumayan banyak. Mereka datang bergelombang,” kata Cepi.

Sebagian pelajar lainnya masih ditangani di Puskesmas Pembantu Padawaras dan ada pula yang dipulangkan ke rumah masing-masing dengan pemantauan.

“Gejala yang muncul berbeda-beda, ada yang ringan hingga sedang. Kami masih mendata jumlah pasti korban,” ujarnya.

Tidak hanya di Cipatujah, enam pelajar SMK Negeri Cipatujah juga terpaksa dirujuk ke Puskesmas Bantarkalong. Mereka mengalami keluhan serupa setelah menyantap menu makan bergizi gratis.

Baca juga: Polsek Cikalong Pantau Kasus 13 Siswa Diduga Keracunan Makanan MBG

Kepala Puskesmas Bantarkalong, Riski Tazali, menyebut pihaknya menerima laporan dari Cipatujah.

“Ada enam pasien yang datang dengan dugaan keracunan. Gejalanya sama seperti yang ditangani di Puskesmas Cipatujah,” kata Riski.

Menu makan bergizi gratis yang dikonsumsi para pelajar terdiri dari nasi, ayam, tahu, timun, dan buah jeruk. Berdasarkan informasi di lapangan, dapur penyedia makan bergizi gratis (SPPG) menyalurkan sekitar 3.940 porsi makanan pada hari itu.

Penerima manfaat program ini tidak hanya siswa SMK dan SMA, tetapi juga pelajar SMP dan SD di wilayah setempat.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Alayubi, memastikan pemerintah daerah langsung turun tangan menangani kasus dugaan keracunan massal ini.

“Informasi yang kami terima memang ada keracunan di Cipatujah. Saya sudah menugaskan kecamatan dan Puskesmas Cipatujah agar bekerja maksimal memberikan penanganan kepada para korban,” ujar Asep.

Ia menambahkan, kasus keracunan massal tidak bisa dianggap remeh karena menyangkut standar keamanan makanan yang diberikan dalam program pemerintah.

Menurut Asep, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sebelumnya juga telah menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi gratis.

“Seperti yang disampaikan Pak Gubernur, semua pihak harus memperbaiki standar dalam pelayanan Program MBG. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang,” kata Asep.

Saat ini, tim kesehatan bersama aparat setempat masih melakukan pendataan jumlah korban dan memantau kondisi para siswa yang terdampak.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban dengan gejala berat yang mengancam nyawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *