KAB.TASIK (CM) – Buntut tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol) saat unjuk rasa di Jakarta, gelombang protes meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Namun, para ulama di Kabupaten Tasikmalaya menyerukan masyarakat agar menahan diri dan tidak terprovokasi melakukan aksi anarkis.
Ketua PCNU Kabupaten Tasikmalaya, KH Atam Rustam, meminta seluruh masyarakat menjaga kondusifitas serta menyampaikan aspirasi dengan cara santun.
“Situasi sekarang ini, kami PCNU Kabupaten Tasikmalaya menyerukan agar masyarakat menjaga kondusifitas dan stabilitas. Kami turut berduka cita mendalam atas wafatnya Almarhum Affan Kurniawan. Jangan sampai ada konflik horizontal dan perpecahan di masyarakat. Sampaikan aspirasi dengan cara santun dan tidak anarkis,” ujar KH Atam Rustam.
Hal senada disampaikan Ketua MUI Kabupaten Tasikmalaya, KH Acep Tohir Fuad. Ia mengajak semua pihak, terutama pemuda, untuk menghindari tindakan destruktif.
“Saya ajak warga Kabupaten Tasikmalaya untuk menjaga keamanan dan kedamaian, serta tidak melakukan aksi yang menimbulkan kerusakan dan penderitaan,” ucapnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Hikam, KH Nusron Karim, mengingatkan pentingnya muhasabah atau introspeksi diri.
“Situasi ini merupakan peringatan agar kita kembali pada hukum-hukum Allah. Tidak perlu saling menyalahkan, mari bersama-sama kembali kepada Allah SWT,” katanya.
Sementara itu, KH Busrol Karim mendorong masyarakat dan kalangan pesantren menggelar istigosah dan khataman Al-Qur’an 30 juz sebagai ikhtiar spiritual untuk kedamaian negeri.
“Dengan kesadaran dan kembali kepada Allah SWT, kita berharap situasi negara pulih kembali. Semoga para pemimpin diberikan hidayah untuk membawa kemaslahatan bagi masyarakat,” tuturnya.