News

UPI dan KONI Tasikmalaya Dorong Pembinaan Atlet Berbasis Data

233
×

UPI dan KONI Tasikmalaya Dorong Pembinaan Atlet Berbasis Data

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Kota Tasikmalaya memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet beladiri berprestasi, baik di tingkat Jawa Barat maupun nasional. Namun, potensi tersebut dinilai belum tergarap optimal akibat minimnya dukungan pembinaan, pengelolaan, dan perhatian dari pemerintah daerah.

Hal itu disampaikan Direktur Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Tasikmalaya, Prof. Heri Yusuf Muslihin, M.Pd., seusai Workshop Pengelolaan Latihan Berbasis Analisa Risiko bagi Pelatih yang digelar bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tasikmalaya, Senin 11 Agustus 2025.

Prof. Heri mengungkapkan, sejak 2018 pihaknya telah melakukan identifikasi masalah pembinaan olahraga, khususnya di cabang beladiri. Salah satu temuan utama adalah besarnya potensi Pencak Silat, mengingat terdapat 96 paguron atau perguruan silat aktif di Tasikmalaya.

“Pada 2021, kami mulai menganalisis pembinaan atlet berprestasi. Hasil kajian menunjukkan potensi atlet belum tergali maksimal karena belum ada analisa mendalam terhadap kemampuan mereka,” ujarnya.

Baca juga: Mutasi Atlet Jadi Sorotan, KONI Tasikmalaya Siapkan Satgas Khusus Jelang Porprov 2026

Ia menekankan, hasil kajian tersebut harus ditindaklanjuti dengan program nyata. Menurutnya, pembinaan prestasi tidak cukup hanya mengandalkan latihan rutin, tetapi memerlukan pendekatan berbasis data dan riset ilmiah.

Sebagai tindak lanjut, UPI Kampus Tasikmalaya bersama KONI mengadakan Workshop Pengelolaan Latihan Berbasis Analisa Risiko yang diikuti 30 pelatih dari enam cabang olahraga beladiri: Karate, Pencak Silat, Muaythai, Taekwondo, Tarung Derajat, Tinju, dan Gulat.

Sejumlah narasumber hadir dalam kegiatan ini, antara lain Wulan Nurlaela, S.Si., M.Pd. (materi Program Pelatihan Olahraga Beladiri), Farihah Nilan, S.Si., M.MPd. (Pengelolaan Program Latihan Berbasis Analisa Risiko), dan Rangga Gelar Nugraha, S.Kom., M.Kom. (Pengenalan Aplikasi Program Latihan Olahraga).

Prof. Heri menambahkan, kegiatan ini akan berlanjut pada pelatihan penggalian potensi atlet berbasis teknologi digital, sehingga identifikasi, evaluasi, dan pengelolaan latihan dapat dilakukan lebih sistematis.

Wakil Ketua II Bidang Bina Prestasi KONI Kota Tasikmalaya, Dr. Nanang Kusnadi, M.Pd., mengapresiasi langkah UPI. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi strategi penting dalam memperkuat pembinaan atlet.

“Kami berharap kerja sama seperti ini tidak hanya dilakukan dengan UPI, tetapi juga dengan universitas lain di Tasikmalaya,” katanya.

Ia menilai, tradisi Pencak Silat, banyaknya klub dan perguruan, serta antusiasme generasi muda adalah modal besar yang dimiliki Tasikmalaya. Namun, tanpa perencanaan berbasis data, pengelolaan modern, dan dukungan anggaran memadai, potensi tersebut sulit berkembang optimal.

Prof. Heri menutup dengan harapan agar kolaborasi akademisi, organisasi olahraga, dan pemerintah daerah dapat menjadi fondasi kuat dalam melahirkan atlet Tasikmalaya yang mampu bersaing hingga tingkat internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *