KAB. TASIK (CM) – Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan kualitas pendidikan di seluruh penjuru Tanah Air. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui Program Bantuan Revitalisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tahun Anggaran 2025, yang digulirkan oleh Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
SMPN Satu Atap 4 Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi salah satu sekolah yang mendapat angin segar dari program strategis ini. Melalui bantuan tersebut, sekolah yang terletak di wilayah selatan Tasikmalaya itu akan menjalani berbagai perbaikan infrastruktur penting, mulai dari rehabilitasi bangunan sekolah hingga penyediaan fasilitas sanitasi.
Kepala Sekolah SMPN Satu Atap 4 Cipatujah, Marwan, menjelaskan bahwa proses mendapatkan bantuan ini cukup panjang. Diawali dari usulan Pemerintah Daerah melalui aplikasi Krisna pada 2024, pihak sekolah kemudian diminta memperbarui data sarana dan prasarana di aplikasi Dapodik sebelum 31 Maret 2024.
“Kami memutakhirkan data terkait jumlah rombongan belajar, luas lahan yang siap dibangun, serta tingkat kerusakan gedung yang ada,” ujar Marwan saat ditemui, Selasa, 06 Agustus 2025.
Data tersebut kemudian diverifikasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sebelum akhirnya dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh kementerian dalam menetapkan penerima bantuan.
Melalui program ini, SMPN Satu Atap 4 Cipatujah akan menerima sejumlah bantuan fisik, seperti rehabilitasi ruang kelas yang mengalami kerusakan, pembangunan ruang administrasi baru, renovasi perpustakaan, serta pembangunan fasilitas sanitasi dan aksesibilitas untuk siswa berkebutuhan khusus.
Menurut Marwan, revitalisasi ini tidak sekadar menyentuh aspek fisik bangunan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya menyeluruh dalam menciptakan ekosistem belajar yang inspiratif dan inklusif.
“Program ini adalah bentuk investasi jangka panjang untuk mempersiapkan generasi muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan masa depan,” katanya.
Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada berbagai pihak, mulai dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, hingga unsur penegak hukum yang turut mendampingi pelaksanaan program.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menjelaskan bahwa pada tahun ini terdapat sepuluh SMP, baik negeri maupun swasta, yang menerima program revitalisasi serupa.
Secara keseluruhan, bantuan untuk jenjang SMP mencakup Rehabilitasi ruang kelas: 40 ruang, Rehabilitasi laboratorium: 3 ruang, Rehabilitasi perpustakaan: 5 ruang, Pembangunan ruang kelas baru: 3 ruang, Pembangunan laboratorium: 8 ruang, serta pembangunan dan rehabilitasi ruang administrasi, toilet, ruang ibadah, dan UKS.
Tak hanya itu, program revitalisasi juga menyentuh jenjang pendidikan lainnya. Di tingkat Sekolah Dasar (SD), sebanyak 239 ruang mendapatkan bantuan dengan rincian sebagai berikut, yaitu Rehabilitasi ruang kelas: 140 ruang, Rehabilitasi ruang administrasi: 10 ruang, Rehabilitasi perpustakaan: 6 ruang, Rehabilitasi toilet: 15 paket, Pembangunan ruang administrasi: 3 ruang, Pembangunan perpustakaan: 9 ruang, Pembangunan ruang UKS: 24 ruang, Pembangunan toilet: 32 paket.
Sementara itu, untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), delapan Taman Kanak-Kanak juga turut menerima bantuan. Adapun bentuk bantuan yang diberikan mencakup Pembangunan ruang UKS: 6 ruang, Pembangunan toilet: 7 ruang, Pembangunan area bermain luar ruangan: 4 unit, Pembangunan ruang kelas baru: 1 ruang.
“Bantuan ini sangat penting dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Dengan sarana dan prasarana yang lebih baik, diharapkan tercipta lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak secara optimal,” ujar Jani Maulana.