KAB. TASIK (CM) – Sebuah atmosfer penuh kehangatan dan nilai spiritual mewarnai pelaksanaan Imtihan Madrasah Nurul Falah yang dirangkaikan dengan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 1447 Hijriyah, yang digelar di Komplek Masjid Jami Al-Ikhlas, Kampung Sukamulya, Desa Cileuleus, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Senin, 07 Juli 2025.
Kegiatan ini berlangsung semarak dan penuh kekhidmatan, menjadi momentum istimewa bagi para santri, wali murid, dan masyarakat sekitar dalam merayakan keberhasilan pendidikan keislaman serta memperingati momen penting dalam kalender hijriyah.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Tasikmalaya, H. Asep Sopari Al Ayubi, yang disambut hangat oleh masyarakat dan jajaran pengurus madrasah.
Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi tinggi dedikasi para guru, ustadz-ustadzah, dan seluruh elemen yang terlibat dalam menjaga eksistensi lembaga pendidikan Islam di tengah arus modernisasi yang begitu deras.
“Pendidikan keagamaan bukan hanya sekadar tempat menimba ilmu, tapi menjadi benteng moral dan spiritual bagi generasi kita. Maka, menjaga dan memperkuat madrasah adalah bentuk tanggung jawab bersama,” ujar Wabup Asep.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk terus mendorong penguatan sektor pendidikan keagamaan, baik melalui peningkatan infrastruktur, pengembangan kualitas tenaga pendidik, hingga dukungan terhadap program-program keagamaan yang digagas dari tingkat desa hingga kabupaten.
Tak hanya sekadar seremoni, kegiatan Imtihan ini juga menjadi ajang unjuk kebolehan para santri yang telah menjalani satu tahun pendidikan penuh tantangan dan kerja keras.
Berbagai penampilan mengisi acara, mulai dari hafalan Al-Qur’an yang menyentuh hati, pidato dalam bahasa Arab dan Inggris yang memukau, pembacaan sholawat yang menggema khusyuk, hingga penyerahan penghargaan bagi santri yang menunjukkan prestasi gemilang.
Sorak bangga dan rasa haru dari para wali santri mengiringi setiap penampilan, menciptakan suasana emosional yang mendalam. Momentum ini memperlihatkan bahwa madrasah tidak hanya mendidik intelektual anak-anak, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak yang kuat, sesuai nilai-nilai Islam.
Tokoh masyarakat setempat serta para pengurus Masjid Jami Al-Ikhlas menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang ditunjukkan oleh Wakil Bupati Tasikmalaya.
Mereka berharap kehadiran pemerintah tidak berhenti pada simbolisasi, tetapi berlanjut dalam bentuk dukungan nyata terhadap kemajuan pendidikan Islam di pelosok-pelosok kampung.
“Kami sangat bersyukur atas kehadiran Bapak Wakil Bupati. Ini menjadi tanda bahwa perjuangan pendidikan Islam di desa-desa tidak sendiri. Semoga perhatian ini terus tumbuh agar anak-anak kami punya masa depan cerah dengan bekal iman dan ilmu,” tutur salah satu tokoh masyarakat setempat.
Imtihan dan PHBI tahun ini bukan sekadar perayaan tahunan. Lebih dari itu, ia menjadi simbol penguatan ukhuwah islamiyah, peningkatan kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter, serta pengingat bahwa kolaborasi antara ulama (pemuka agama), umara (pemimpin pemerintahan), dan umat (masyarakat) adalah kunci dalam membangun peradaban yang kokoh dan beradab.
Kegiatan ini sekaligus mencerminkan harapan besar bahwa keberhasilan pendidikan Islam tidak hanya menjadi tanggung jawab madrasah semata, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat.
Kemeriahan Imtihan Madrasah Nurul Falah dan semangat PHBI di Kampung Sukamulya bukan hanya menjadi catatan indah dalam kalender kegiatan keagamaan.
Lebih jauh, kegiatan ini menjadi benih harapan bahwa generasi penerus bangsa akan tumbuh dalam naungan akhlak mulia, kecintaan terhadap ilmu, serta kesadaran sosial yang tinggi.
Dengan komitmen pemerintah yang terus ditingkatkan, dukungan masyarakat yang solid, dan dedikasi para guru yang tak kenal lelah, pendidikan Islam di Tasikmalaya diyakini akan terus berkembang, menjawab tantangan zaman, dan melahirkan generasi yang beriman, cerdas, dan berakhlak.