KOTA TASIK (CM) – Setelah sukses dipentaskan di Studio Ngaos Art Tasikmalaya, pertunjukan teater Made in China karya Ab Asmarandana kini melangkah ke panggung yang lebih luas.
Karya ini terpilih mewakili Tasikmalaya pada Lanjong Art International Festival yang akan berlangsung Agustus mendatang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Dipilih sebagai salah satu karya unggulan dalam festival yang menghadirkan seniman dari berbagai negara, Made in China dinilai berhasil mengekspresikan keresahan sosial dengan bahasa teater yang lugas dan relevan.
Pertunjukan ini mengisahkan tentang keluarga kecil yang hidup di tengah gempuran produk impor, menjadi metafora tajam tentang identitas, pasar bebas, dan bentuk baru kolonialisme.
Baca juga: Peringati Idul Adha, DPRD Kota Tasikmalaya Salurkan Daging Kurban ke 150 Warga
Namun di balik prestasi tersebut, terdapat catatan miris: tim Made in China yang akan berangkat ke Kutai Kartanegara tidak mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Pada pementasan terakhir sebelum keberangkatan, yang digelar 28 Juni 2025, Wakil Wali Kota yang memiliki latar belakang seniman juga tidak hadir meskipun telah menerima undangan resmi. Panitia menyebutkan bahwa pihak wakil wali kota memberikan sejumlah alasan dan memilih absen dari acara.
Kehadiran Asep Syam, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Tasikmalaya, sedikit mengobati kekecewaan para pegiat seni. Dalam sambutannya, Asep menyampaikan,
“Kita sedang menyaksikan anak-anak muda Tasikmalaya berbicara kepada dunia melalui panggung. Ketidakhadiran pemerintah bukanlah akhir segalanya, tetapi menjadi cermin bahwa kita masih harus berjuang agar seni diakui sebagai kekuatan, bukan sekadar hiburan,” ujarnya.