News

Presiden Prabowo: Hapus Budaya Korupsi, Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Transparan

649
×

Presiden Prabowo: Hapus Budaya Korupsi, Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Transparan

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA (CM) – Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyerukan pemberantasan segala bentuk praktik korupsi yang hingga kini masih menjadi tantangan besar dalam pembangunan nasional.

Pernyataan penuh semangat tersebut disampaikan dalam arahannya pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) RPJMN 2025-2029 yang berlangsung di Ruang Rapat Djunaedi Hadisumarto, Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Jakarta Pusat, Senin, 30 Desember 2024.

Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menggarisbawahi bahwa praktik-praktik seperti mark-up proyek, penyelundupan, dan manipulasi anggaran harus segera dihentikan karena dampaknya yang merugikan negara serta rakyat.

Dengan nada penuh ketegasan, ia menekankan bahwa para aparat pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan pengelolaan anggaran yang bersih, efisien, dan transparan.

“Penggelembungan mark-up barang atau proyek itu adalah tindakan mencuri uang rakyat. Kalau proyek nilainya 100 juta, maka tetap harus 100 juta. Kalau membangun rumah 100 juta, ya harus segitu, jangan sampai nilainya dinaikkan menjadi 150 juta. Budaya seperti ini harus diberantas habis,” ujar Presiden dengan nada tegas yang mengundang perhatian seluruh peserta Musrenbangnas.

Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi digital sebagai solusi untuk meminimalisir peluang korupsi di lingkungan birokrasi. Ia mendorong penggunaan e-katalog dan e-government, yang diyakini mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran.

Baca Juga: Tegas dan Berpihak pada rakyat, Komitmen Presiden untuk Pemerintahan Bersih

Dalam instruksinya, Presiden meminta seluruh jajaran pemerintah, termasuk lembaga yudikatif dan legislatif, untuk bekerja sama menciptakan pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

“Kita harus menghentikan semua bentuk kebocoran. Saya ingin menegaskan lagi bahwa peran aparat pemerintah sangat krusial. Mereka adalah garda terdepan untuk memastikan tidak ada lagi celah bagi kebocoran anggaran,” imbuh Presiden.

Momentum Musrenbangnas ini, menurut Presiden, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pemimpin dan pejabat pemerintah untuk melakukan introspeksi diri dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan.

Ia berharap forum ini menjadi wadah untuk menyelaraskan komitmen dalam melayani rakyat dengan sepenuh hati.

“Saya menyerukan kepada seluruh aparat pemerintahan agar menggunakan kesempatan ini untuk membersihkan diri dan memperbaiki tata kelola. Kita semua harus berkomitmen untuk melakukan perubahan nyata demi kebaikan bersama,” kata Presiden dengan penuh harapan.

Selain itu, Presiden Prabowo juga memberikan perhatian khusus pada pentingnya penegakan hukum yang tegas dan adil terhadap para pelaku korupsi. Ia menyoroti bahwa vonis yang dijatuhkan kepada pelaku korupsi harus mencerminkan rasa keadilan masyarakat dan memberikan efek jera.

“Kita tidak bisa membiarkan kerugian ratusan triliun akibat korupsi hanya dihukum dengan vonis yang tidak sebanding. Hal ini dapat melukai rasa keadilan masyarakat. Kita harus bertindak lebih tegas,” tegas Presiden.

Pidato Presiden Prabowo di Musrenbangnas ini menjadi sinyal kuat bagi semua pihak bahwa pemerintahan yang bersih dan berintegritas bukan lagi sekadar impian, melainkan target nyata yang harus dicapai bersama.

Dengan komitmen seluruh elemen pemerintahan dan dukungan teknologi modern, pemberantasan korupsi diharapkan mampu membawa Indonesia menuju era baru yang lebih transparan, adil, dan sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *