News

Ribuan Ruang Kelas Direvitalisasi Demi Masa Depan Pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya

516
×

Ribuan Ruang Kelas Direvitalisasi Demi Masa Depan Pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
SDN Sirnasari Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya

KAB. TASIK (CM) – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus menggencarkan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan di wilayahnya. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 1.061 bangunan sekolah dasar (SD) dan 305 bangunan sekolah menengah pertama (SMP) yang tersebar di berbagai penjuru daerah.

Salah satu aksi nyata yang dilakukan adalah memperbaiki dan membangun sebanyak 1.085 ruang sekolah, baik di tingkat SD maupun SMP. Dari angka tersebut, ruang kelas menjadi prioritas utama dengan total 610 ruang yang diperbaiki, disusul dengan perbaikan ruang guru, perpustakaan, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), hingga laboratorium. Langkah ini dilakukan dengan tujuan menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan kondusif, baik bagi siswa maupun guru.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menegaskan bahwa perbaikan ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

“Dengan adanya fasilitas yang lebih baik, kami berharap proses belajar mengajar bisa berlangsung lebih efektif dan produktif,” ungkapnya.

Baca Juga: Di Tengah Keterbatasan Anggaran, Jalan di Kabupaten Tasikmalaya sudah 70% Baik

Jani juga menambahkan bahwa pembenahan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih optimal. Komitmen tersebut tidak terlepas dari dukungan Bupati Ade Sugianto yang mengalokasikan anggaran signifikan untuk perbaikan dan pembangunan fasilitas pendidikan.

Banyak sekolah, terutama di tingkat SMP, yang sebelumnya mengalami kerusakan kini telah direnovasi. Gedung-gedung yang dulu kurang layak kini sudah jauh lebih aman dan nyaman untuk digunakan. Selain itu, beberapa SD dan SMP juga mendapat tambahan ruang kelas baru guna menampung peningkatan jumlah siswa.

“Selain ruang kelas baru, ruang tata usaha, laboratorium komputer, perpustakaan, dan fasilitas sanitasi juga kami perbaiki secara bertahap agar proses belajar mengajar semakin optimal,” jelas Jani.

Sementara itu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin, mengungkapkan bahwa alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk sektor pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurutnya, hal ini menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah untuk memajukan dunia pendidikan.

Solihin menjelaskan, dari total 1.061 SD yang ada di Kabupaten Tasikmalaya, 27 di antaranya merupakan sekolah swasta. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah daerah terus berupaya mengoptimalkan anggaran yang diperoleh dari berbagai sumber, baik pemerintah pusat, provinsi, maupun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Namun, ia juga mengakui bahwa pandemi Covid-19 sempat menghambat sejumlah program perbaikan sekolah. Ditambah lagi, keterbatasan anggaran dari APBD serta kesalahan dalam pengunggahan data kerusakan sekolah melalui aplikasi dapodik turut memperlambat turunnya bantuan dari pusat.

Baca Juga: Polres Tasikmalaya Ajak Ratusan Siswa SDN Cijoho Makan Sehat, Wujudkan Generasi Sehat Sejak Dini!

“Tahun 2022, Kabupaten Tasikmalaya menerima bantuan sekitar Rp 20 miliar dari DAK, meningkat menjadi Rp 25 miliar pada 2023, dan diproyeksikan akan menerima Rp 60 miliar pada 2024. Peningkatan ini sangat terasa, terutama setelah masa pandemi,” terang Solihin.

Ia juga menyampaikan bahwa selain perbaikan ruang kelas, pengadaan sarana dan prasarana pendidikan seperti bangku, meja, dan perlengkapan pendukung lainnya terus menjadi prioritas. Pada tahun 2023, sebanyak 1.976 paket mebeler disediakan, dan jumlah ini diproyeksikan akan meningkat menjadi 2.625 paket pada 2024.

“Pemkab Tasikmalaya juga fokus tidak hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pengadaan sarana pendukung pendidikan seperti bangku, meja, dan kebutuhan lainnya,” tambahnya.

Meskipun begitu, Solihin mengakui bahwa masih ada sejumlah sekolah yang belum mendapatkan sentuhan perbaikan. Jumlah sekolah yang rusak masih cukup banyak, dan perbaikan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan anggaran yang tersedia.

“Memang tidak semua sekolah rusak bisa diperbaiki sekaligus. Prosesnya bertahap mengingat keterbatasan dana dan besarnya kebutuhan perbaikan,” tutupnya.

Melalui upaya ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan komitmennya untuk terus membenahi sektor pendidikan, guna menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mendukung masa depan generasi penerus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *