News

Jerit Hati Ex-Sang Penyiar Radio Pemerintah, Diakhir Purna Tugasnya …

207
×

Jerit Hati Ex-Sang Penyiar Radio Pemerintah, Diakhir Purna Tugasnya …

Sebarkan artikel ini
Pensiunan PNS Di Kab Tasikmalaya mengeluhkan minimnya apresiasi pemerintah terhadap mereka yang sudah mengabdi puluhan tahun. ( dzm -

TASIKMALAYA, (CAMEON) – “41 tahun mengabdi di Pemkab Tasikmalaya, saat 1 Oktober ini, ngga ada, ngga ada, ngga ada sama sekali apresiasi dari Pemerintah Daerah kepada para pensiunan seperti saya. Paling tidak kadeudeuh jang nu pansiun atuh, da ieu mah boro-boro estuning hatur nuhun hungkul,“ keluh Iwa Kartiwa, pensiunan PNS Pemkab Tasikmalaya,  terlontar saat dirinya tepat tanggal 1 Oktober 2016 ini memasuki masa purnabakti dari dinasnya terakhir di Satuan Polisi Pamong Praja Kab Tasikmalaya.

Diawal karirnya menjadi tukang pemungut parkir, tenaga sukwan di Dishub Tasikmalaya era tahun 80 an, Iwa kemudian beranjak ke bagian Humas bagian penerangan, dan ditempatkan menjadi penyiar radio (Studio Radio Daerah) Sturada yang kini berubah menjadi Radio Suara Pemerintah Daerah atau RSPD. Saat itu Studionya berada di kompleks olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya.

“Menjadi seorang penyiar radio, yang menginformasikan berita berita tentang kebijakan pemerintah adalah momen yang saya sangat sukai. Saat itu gajinya hanya 400 ribu saja.  Selain banyak fans di udara, kami sering banyak menghibur pemirsa karena di era itu media radio masih sangat banyak peminatnya, beda jeung ayeuna atuh Hape ge caranggih, “ imbuh Kang Iwa panggilan akrab di udaranya.

Menurut Iwa, saat menjadi penyiar dan bekerja di bagian protokoler di Humas Pemkab di era tahun 80 hingga tahun 90an, dirinya sangat dekat dengan media, yang merupakan corong dan mitra pemerintah.

“Saya mah dekat dengan media dari dulu juga dari para wartawan senior yang sudah wafat sampai wartawan di era akang sekarang,” ujarnya.

Kini, setelah menghabiskan pahit manisnya berdinas di pemerintahan Kab Tasikmalaya dan diangkat menjadi PNS pada tahun 1984, dirinya sangat bersyukur bisa berkarya untuk kemajuan pemerintahan di Kab Tasikmalaya.

Iwa mengakui sepanjang dinasnya dirinya pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana perak dari Presiden Soeharto, dan sejumlah peghargaan lainnya.

Iwa terakhir menyandang golongan IV A dan menjabat sebagai Kasie Penerangan di Polisi Pamong Praja Kab Tasikmalaya. Ia hanya bisa berharap agar pemerintah Kab Tasikmalaya betul betul mengapresiasi mereka yang sudah mendedikasikan seluruh hidupnya untuk kemajuan Pemkab Tasikmalaya, tak hanya ucapan terima kasih saja yang terkadang hanya disampaikan melalui surat kepada para pensiunan.

“Sekarang saya sudah menjadi rakyat biasa lagi, bukan aparatur pemerintah tapi saya sangat berharap agar para pupuhu betul-betul mengapresiasi para  pensiunan seperti kami jangan sampai ceuk paribahasa mah habis manis sepah dibuang, kan saya juga punya keluarga punya anak istri, piraku meni teu aya rasa kadeudeuhna jang nu pansiun, “ tandasnya.

Meski demikian,  Iwa juga sangat berterima kasih kepada jajaran satuan Polisi Pamong Praja yang telah memberikan cinderamata berupa Cincin Satuan yang diberikan langsung Kepala Satuan Polisi Pamong Praja H. M. Ghozali Efendi.

“Alhamdulilah nih kami diberi cinicin kesatuan dari Pak Kasatpol PP, ” ujarnya sambil memperlihatkan cincin di jari manisnya.

Sekedar mengenang saat menjadi penyiar yang masih terbersit diingatannya, menutup pembicaraan dengan CAMEON,  Iwa sempat menyampaikan salam pembuka saat dirinya menjadi penyiar radio di Sturada Tasikmalaya di era tahun 80 an.

“Selamat siang saudara pendengar di manapun saat ini Anda berada, selamat berjumpa kembali dengan Radio Pemerintah Daerah Kab Tasikmalaya pada gelombang 282,49 meter, dengan saya tentunya Kang Iwa, selamat siang saudara dan  selamat mengikuti acara-acara kami selanjutnya dan tetap ….. merdeka ….. ,“ pungkasnya. cakrawalamedia.co.id ( dzm )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *