TASIKMALAYA (CM) – Setelah lebih 2 tahun melaksanakan pembelajaran secara daring, kini sekolah-sekolah di Kabupaten Tasikmalaya bersiap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen untuk tingkat SD dan SMP.
Hal tersebut diungkapkan langsung Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Opan Sopian SPd MSi MPd, Senin (11/04/2022).
“Ini akan menyesuaikan dengan kondisi di lapangan, sehingga pembelajaran awalnya 50-75 persen menjadi 100 persen. Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai yang diharapkan,” ujarnya.
BACA : Kabupaten Tasikmalaya Mulai PTM Terbatas untuk Tingkat SD
Opan mengatakan, intinya terus bertahap agar bisa 100 persen. Termasuk secara bertahap bebenah dan evaluasi kesiapan infrastruktur. Dalam beberapa bulan bertahap, termasuk kesiapan anak-anak, juga vaksinasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan.
Meskipun demikian, kata dia, pihaknya mengingatkan agar selama pembelajaran tatap muka setiap sekolah harus tetap memerhatikan protokol kesehatan (prokes) sesuai surat edaran tentang panduan PTM 100 persen.
Menurut dia, menuju pelaksanaan PTM secara penuh ini juga didasarkan pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. SKB 4 menteri ini mengatur tentang PTM di mana sekolah bisa menyelenggarakan PTM kepada seluruh murid asal memenuhi aturan dan syarat tertentu.
“Kami meminta sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan menaati daftar periksa terkait pelaksanaan PTM. Jika selama beberapa waktu ke depan berjalan bagus, maka diharapkan PTM bisa mencapai kapasitas 100 persen,” ujar dia.
“Kami tekankan agar menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan pemerintah. Kemudian, juga dilakukan evaluasi secara terus menerus. Sebab, untuk menerapkan PTM dengan kapasitas penuh atau 100 persen harus secara bertahap karena mengedepankan kehati-hatian,” kata dia, menambahkan.
Lanjut dia, dengan jumlah siswa yang mengikuti PTM ditingkatkan otomatis harus ada peningkatan pengawasan. Termasuk juga penambahan fasilitas yang memadai dan mencoba mengenali kondisi di lapangan sebelum PTM 100 persen betul- betul diterapkan. **