News

Dede Yusuf Gelar Kundapil di KBB

248
×

Dede Yusuf Gelar Kundapil di KBB

Sebarkan artikel ini
Dede Yusuf Gelar Kundapil di KBB

BANDUNG BARAT, (CAMEON) – Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat, H Dede Yusuf Macan Effendi, melakukan kunjungan kerja di luar masa reses dan sidang ke daerah pemilihan (Kundapil), di Kampung Panyairan RW 05 Desa Karyawangi Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat (KBB), Minggu (25/9/2016).

Dede Yusuf yang juga Ketua komisi IX DPR RI ini menggandeng mitra kerjanya BKKBN untuk memaksimalkan peranannya. Ia menampung aspirasi warga sekaligus membantu program BKKBN.

Kegiatan yang dihadiri Camat Parongpong, Kades Karyawangi dan ratusan masyarakat ini diisi dengan silaturahmi dan dialog serap aspirasi masyarakat. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) Ibu Hamil, Anak Sekolah dan MPASI.

Program PMT ini merupakan alternatif strategi perbaikan status gizi masyarakat yang umumnya dilakukan untuk kelompok populasi tertentu, misalnya kelompok ibu hamil, ibu menyusui, anak Bawah Lima Tahun (Balita), anak sekolah. Program PMT ini menggunakan pendekatan berbasis pangan.

Selain PMT, kegiatan ini juga dilengkapi dengan edukasi pentingnya asi dan bantuan makanan pendamping asi (MP). Edukasi ini penting, karena tidak sedikit, para orangtua memberikan makanan padat pada bayi bahkan saat bayi masih berusia kurang dari empat bulan.

Padahal sebaiknya makanan padat mulai diberikan saat usia bayi telah mencapai enam bulan. Pada usia setengah tahun ke atas, makanan berperan sebagai pendamping ASI atau disebut MPASI.

Dede Yusuf menjelaskan, kegiatan kunjungan kerja di luar masa reses dan di luar sidang DPR atau lebih dikenal Kundapil ini dilaksanakan untuk menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat terutama para konsituten di daerah pemilihannya.

“Ini sesuai dengan amanat UU nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU MD3),” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, dia mengungkapkan, masyarakat banyak menyampaikan keluhan seputar kondisi kesehatan lingkungan yang terganggu akibat kurang bersihnya air lingkungan.

“Masyarakat banyak menyampaikan harapan tentang adanya edukasi dan pembinaan dari pemerintah kepada masyarakat terkait pengelolaan limbah kotoran sapi agar bisa dimanfaatkan menjadi biogas atau pupuk,” katanya.

Ia menemukan, selama ini kandang sapi yang berdekatan dengan rumah warga membuat bau yang tidak enak, serta lingkungan yang tidak sehat. Oleh sebab itu diperlukan adanya teknologi untuk mengolah limbah tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan tentang laju pertumbuhan masyarakat setempat cukup tinggi jika dilihat dari jumlah anak tiap keluarga. Di sana, rata-rata warga memiliki lebih dari dua bahkan ada yang satu pasangan keluarga memiliki 6 anak.

“Saya juga menyosialisasikan pentingnya untuk melaksanakan KB serta mencegah pernikahan dini bagi anak-anak muda melalui program PUP (Pendewasaan Usia Perkawinan).  Sekaligus mengajak warga untuk benar-benar mengikuti program KB dengan menggunakan alat kontrasepsi,” bebernya. cakrawalamedia.co.id (ginan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *