Bandung Barat (CM) – Ratusan petani di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keluhkan krisis air jika kemarau tiba. Hal tersebut selalu menjadi ancaman tahunan bagi para petani.
Ketua Kelompok Tani Lapangsari, Kampung Lapang RT 2 RW 17, Desa Bojongkoneng, Ade Sunardi mengatakan, musim kemarau membuat petani kebingungan, lantaran tanaman yang mereka tanam berpotensi kering (gagal panen).
“Selain itu bisa memunculkan konflik antar petani lantaran berebut air untuk menyiram tanaman,” ujar Ade kepada Cakrawalamedia.co.id, Senin (14/2/2022).
Menurutnya, selain mengancam pada pertanian, masyarakat yang diberdayakan seperti ibu-ibu pun terancam takan mendapatkan penghasilan tambahan akibat harus berhenti bekerja selama musim kemarau.
“Anggota Kepoktan Lapangsari itu ada 30 lebih, dan kita memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk hal pembibitan. Kalau musim kemarau itu mereka stop bekerja karena bingung mau disiram pakai air apa,” kata Ade.
“Waktu bertani dalam satu tahun yang paling produktif itu sekitar setengahnya (6 bulan), setelah itu petani biasanya kebingungan lantaran tidak memiliki air untuk menyiram tanaman,” tambahnya.
Baca Juga : Di Padalarang, Seorang Bocah Diduga Tenggelam di Lubang Galian Pasir Tanpa Pagar
Ade menjelaskan, jika musim kemarau, para petani biasanya bergantian dalam menyiram pertaniannya. Sebab air tersebut berasal dari embung yang dibuat untuk menampung air saat musim hujan.
Kendati begitu, air embung tersebut tak dapat sepenuhnya mampu menyirami semua pertanian yang ada di wilayahnya.
“Selalu terjadi konflik antar petani, air itu dari kubangan yang ada didekat perkebunan dan tidak menampung banyak. Jadi kalau kita masih ada tanaman, terus masuk ke musim kemarau itu biasanya kita mencari air dikubangan. Tapi kita harus mengantri bagi-bagi sama yang lain,” Jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, Ade berharap kepada Pemkab Bandung Barat untuk membuat sumur bor agar kegitan pertanian diwilayahnya.
“Walaupun lahan tidak di tanam semuanya, tapi setidaknya satu sumur bor itu bisa mengairi satu hektare lahan atau lebih,” pungkasnya. (Che/Wit)