Bandung Barat

Petani Keluhkan Anjloknya Harga Tomat

116
×

Petani Keluhkan Anjloknya Harga Tomat

Sebarkan artikel ini

BANDUNG BARAT (CM) – Melorotnya harga tomat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat petani kecewa. Mereka menilai pemerintah tak bisa melindungi hasil jerih payahnya. Di tingkat produsen harga tomat hanya dihargai Rp 5000 per kilogram.

“Anjlok jadi Rp 5000 per kilogram, untuk beli pupuk saja tidak ke tutup ,” ujar Ace, petani asal Desa Bojongkoneng, Kecamatan Ngamprah,KBB. Selasa (8/3/2022).

Di wilayahnya, kata dia, tak sedikit petani yang menanam buah tomat. Untuk panen pertama saat ini, harganya betul-betul anjlok terlebih mendekati Ramadhan. Padahal biasanya harga tomat di tingkat pembeli bisa mencapai Rp 13.000 – Rp 15.000 perkilogram, namun saat ini anjlok menjadi Rp 5000 per kilonya.

Untuk itu, ia meminta Pemkab Bandung Barat bisa mencarikan solusi buat petani. “Untung masih ada buah sayuran lain yang tak ikut anjlok harganya, jadi bisa menutupi,” imbuh Ace.

Baca Juga: Kelompok Tani Lapangsari Dorong Warga Untuk Bertani Dengan Menjual Bibit Yang Murah

Menurut Ace, Kecamatan Ngamprah merupakan sentra produksi sayur-sayuran antara lain cabai, kentang, kubis, sawi, daun bawang, bawang merah, wortel, dan tomat. Biasanya, pedagang berasal dari luar daerah itu membeli langsung kepada petani.

“Tapi sudah berlangsung beberapa pekan terakhir ini, tidak satu pun pedagang dari luar datang membeli hasil panen petani,” katanya.

Akibat sepinya pembeli, Ace pun mencoba memasarkan di beberapa pasar yang ada di wilayah kabupaten Bandung Barat, seperti pasar Padalarang dan pasar Cisarua.

“Akibat anjloknya harga dan sepi pembeli, panen tomat kita jual di pasar-pasar terdekat. Kita berharap pemerintah bisa memberikan solusi terutama saat ini mendekati bulan puasa,” pungkasnya. (gim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *