KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ketua Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya, H. Ate Tachjan mengatakan RSUD dr Soekardjo sebagai penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Penghasilannya hampir Rp 150 sampai Rp 200 Miliar per tahun,” terangnya saat ditemui, Kamis 23 Desember 2021. Tapi, katanya, pengahasilan tersebut hanya sebatas catatan.
“Karena uang rumah sakit itu diputar lagi, bukan berarti uang segitu dipakai pembangunan, gaji atau tunjangan, tapi dikelola lagi oleh rumah sakit itu sendiri,” ucapnya.
Menurutnya, RSUD dr Soekardjo merupakan pelayanan umum daerah yang setatusnya sudah tipe B.
“Saya harap penggunaan anggarannya tepat sasaran, sesuai dengan juklak juknisnya. Jangan sampai penggunaan anggaran sudah kelihatan malah diperuntukan ke yang lain,” tegas H. Ate.
Ia menyebur bahwa anggarannya harus disesuaikan dengan program.
Artinya, lanjut H. Ate, jika sekian persennya untuk obat, jangan digunakan untuk yang lain.
“Saya harapkan di rumah sakit ada dewan pengawas yang mengawasi hal itu, apakah sesuai dengan pelaksanaan atau tidak,” ujarnya.
Pihaknya juga mengharapkan di periode nanti direktur yang baru masih di bawah naungan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dan programnya harus sudah berjalan.
“Lebih bagus lagi, Plt RSUD sudah membuat program, jadi jika saatnya tiba tinggal dilaksanakan, termasuk dengan dewan pengawasnya,” pungkas H. Ate.