PANGANDARAN (CM) – Plt Kepala Dinas Kelautan Perikanan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran, Rida Nirwana, mengungkapkan ada 8 jenis komoditas air payau yang masih menjanjikan untuk dibudidayakan di Pangandaran, Kamis (29/07/2021).
“Berdasarkan data yang tercatat di kami, ada 8 jenis komoditas air payau yang dibudidaya masyarakat di antaranya nila, bawal, bandeng, udang vanname, udang windu, kepiting, kerapu, kakap putih,” katanya.
Dijelaskan Rida, membudidayakan komoditas air payau jika ditekuni dapat memberikan kontribusi untuk perbaikan ekonomi bagi masyarakat di Pangandaran. Hal ini karena kebutuhan konsumsi dipasaran masih sangat tinggi.
“Hasil produksi budidaya di air payau ini memberi kontribusi lebih untuk perbaikan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Namun demikian, Rida menambahkan, dari ke-8 jenis komoditas tersebut, yang secara konsisten masih dibudidayakan oleh masyarakat Pangandaran hanya 2 jenis saja, yaitu bandeng dan udang vanname. Tercatat hasil produksi budidaya komoditas air payau 8 jenis tersebut sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 mengalami fluktuatif.
“Tahun 2017 tercatat sebanyak 120.18 ton, tahun 2018 sebanyak 73.86 ton, tahun 2019 sebanyak 92.97 ton dan tahun 2020 sebanyak 92.21 ton,” ungkapnya.
Sektor perikanan juga, sambung Rida, menjadi salah satu penyumbang angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang secara angka tergolong baik.
“Pada tahun 2018 PDRB berdasarkan hitungan Rp tercatat Rp10 Triliun dan nilai produksi sektor perikanan tercatat Rp86 Miliar artinya kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB menempati 0,83%,” jelasnya.
Sementara pada tahun 2019, Rida menyebutkan, angka PDRB berdasarkan hitungan tercatat Rp11 Triliun dan nilai produksi sektor perikanan tercatat Rp92 Miliar artinya kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB menempati 0,83%.
“Pada tahun 2020 PDRB berdasarkan hitungan Rp tercatat Rp11 Triliun dan nilai produksi sektor perikanan tercatat Rp71 Miliar artinya kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB menempati 0,62%,” tandasnya. (Den)