PANGANDARAN, (CAMEON) – Antusias warga di berbagai daerah nampak tinggi untuk bisa mendatangi dan menonton di lokasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Cabang Olahraga (Cabor) Terjun Payung yang digelar di Bandara Nusawiru Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (18/9) kemarin.
Berdasarkan hasil penelusuran CAMEON di lokasi parkir depan gerbang Bandara Nusawiru beberapa warga yang hendak menonton Terjun Payung mengeluhkan soal tarif parkir yang terkesan azaz manfaat. Bahkan, keluhan disampaikan melalui media sosial (Medsos) Facebook. Pasalnya, tarif parkir itu tidak hanya berlaku kepada warga dari luar Kecamatan Cijulang saja, warga setempat pun tarifnya sama. Tarif untuk kendaraan sepeda motor sebesar Rp 5.000, sedangkan untuk tarif mobil sebesar Rp 25.000.
Salah seorang penonton Terjun Payung asal Pangandaran berinisial AH mengaku kecewa dalam pesta akbar PON diwarnai dengan adanya pungutan liar (pungli). “Nilainya sich memang cuma 5 ribu saja, tapi kan yang parkirnya juga ratusan motor dan parkirnya pun semrawut tidak rapi padahal di tarik biaya parkir,” cetusnya.
Namun, kata dia, untuk kendaraan mobil tarif parkirnya lebih besar dari sepeda motor, ” Kalau mobil tarif parkirnya Rp 25000, hal tersebut sangat terkesan azaz manfaat, Pasalnya, warga yang parkir tidak dikasih karcis parkir tapi dimintai uang parkir,” kata AH.
Sementara itu penonton lainnya asal Banjarsari, Nurdin bersama kerabatnya mengaku kesal dengan juru parkir yang tidak bisa menempatkan kendaraan yang parkir dengan teratur,” Ngatur parkirnya semrawut, tambah tarifnya mahal banget sampe 25.000,” tambahnya dengan nada kesal.
“Padahal ini event besar dan Pangandaran selaku tuan rumah harusnya mampu mengevaluasi masalah ini. Bahkan, mobil para kontingen terjun payung pun nampak kesulitan ketika mau masuk ke Bandara karena kendaraannya terhalang oleh puluhan sepeda motor yang parkir sembarangan,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Andriansyah)