News

Klaster Terbaru Covid-19 Pondok Pesantren di Kota Tasikmalaya

229
×

Klaster Terbaru Covid-19 Pondok Pesantren di Kota Tasikmalaya

Sebarkan artikel ini
Klaster Terbaru Covid-19 Pondok Pesantren di Kota Tasikmalaya
Proses evakuasi santri dan pengajar di ponpes di Kota Tasikmalaya

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ratusan santri dan pengajar di salah Pondok Pesantren yang berlokasi di Kelurahan Sukamanah Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, terkonfirmasi positif Covid-19. Hal tersebut di benarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Senin (15/2/2021).

Uus menyampaikan kronologis terkuaknya klaster pesantren berawal dari salah satu santri yang mengalami gejala ringan, hilang penciuman, demam dan batuk.

“Setelah di periksa di klinik, kemudian di lab, ternyata rapid anti gen-nya bersangkutan positif. Akhirnya 3 hari yang lalu dari satgas covid untuk kontak erat di lakukan pemeriksaan. Dilanjut secara serempak, Dinas Kesehatan, dalam satu hari melakukan pemeriksaan masal dengan target 1000 orang, ternyata yang terperiksa kurang lebih 800 lebih, yang positif kurang lebih 370-an,” terangnya.

Uus melanjutkan, untuk mencegah penularan lebih jauh, hari ini semua santri dan para pengajar dilakukan evakuasi, isolasi dan karantina yang di sebar di empat tempat sesuai kondisi pasien. Pasien tidak bergejala, kondisinya sehat dirawat di Ponpes. Tanpa gejala sampai gejala ringan di karantina di Hotel Crown dan di RS Dewi Sartika, yang gejala sedang dan berat di rawat di RSUD Dokter Soekarjo.

“Sejauh ini proses evakuasi berjalan lancar. Pihak ponpes-pun alhamdulilah sangat kooperatif. Untuk sementara Ponpes ditutup tidak menerima pelayanan atau kunjungan dari luar dan sebaliknya dari dalam tidak di perbolehkan keluar ponpes, kita berlakukan karantina. Langkah selanjutnya Dari Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksa kesehatan pasien sesuai dengan prosedur,” lanjutnya.

Atas arahan Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, untuk akomodasi kebutuhan dasar ponpes selama sepuluh atau empat belas hari akan dibantu dari pemerintah Kota Tasikmalaya. Terkait dengan prepentif dan promotif penutupan sementara ponpes akan dilakukan antara 10 sampai 14 hari.

“Kalau hasil pemeriksaan hari ini ada santri yang negatif, sampai empat hari kedepan akan kita pantau dan akan dilakukan test ulang. Kalau hasilnya negatif hasil pembicaraan sementara akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *