News

Sejumlah Pejabat Tinggi Kota Tasik di Vaksin Perdana

184
×

Sejumlah Pejabat Tinggi Kota Tasik di Vaksin Perdana

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Sejumlah pejabat tinggi di Pemkot Tasikmalaya mengikuti vaksin tahap satu yang dilaksanakan di Puskesmas Karsanegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, Jumat (29/1/2021).

Hal ini juga sebagai bentuk upaya untuk menyakinkan kepada masyarakat kalau vaksin Sinovac aman sesuai rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Bahkan MUI telah memberikan sertifikat halal untuk vaksin tersebut.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, yang menyaksikan langsung pelaksanaan vaksin perdana yang di awali oleh Ketua DPRD, Aslim, Kapolres Tasikmalaya Kota, Kejari, Dandim 0612, Danlanud Wiriadinata, Sekertaris Daerah (Sekda), Ivan Dicksan, tokoh masyarakat dan pejabat lainnya.

Muhammad Yusuf mengatakan, Pandemi di Kota Tasikmalaya telah beredar selama 11 bulan. Data menyebutkan terdapat terkonfirmasi positif sebanyak 3.030, sembuh 2527, aktif 439, meninggal dunia 64 orang.

“Tingginya dampak covid memberikan tantangan besar pada derajat kesehatan masyarakat Kota Tasikmalaya terutama pada kinerja yang berujung pada penutupan, penundaan sementara layanan kesehatan khususnya posyandu, puskesmas,” ungkapnya.

Yusuf melanjytkan, Covid-19 juga memberikan dampak besar pada perekonomian.

“Perekonomian mengalami penurunan mencapai 60 persen sehingga menimbulkan ketidakpastian berkepanjangan pada dunia usaha termasuk investasi ikut melemah berimpilkasi pada usaha, pariwisata dan pendidikan,” lanjutnya.

Kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan 3M memberikan dampak besar terhadap penyebaran virus yang belum mengalami penurunan.

Meskipun pemerintah terus menerus melakukan berbagai upaya termasuk pelaksanaan vaksin guna mengurangi penularan covid-19 menurunkan angka kesakitan, dan kematian.

“Tahap 1 Kota Tasikmalaya mendapat 7.400 dosis dengan sasaran petugas kesehatan, asisten kesehatan, tenaga penunjang, serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah memiliki etiket sebanyak 3.469 orang,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *