News

Hasil Survei, Ade-Cecep Berpeluang Pimpin Kabupaten Tasik

242
×

Hasil Survei, Ade-Cecep Berpeluang Pimpin Kabupaten Tasik

Sebarkan artikel ini
Hasil Survei, Ade-Cecep Berpeluang Pimpin Kabupaten Tasik

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Lima hari menjelang pesta demokrasi pencobolosan dan perhitungan kertas suara Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya periode 2020-2025, hasil lingkaran survei kebijakan publik yang tergabung dalam LSI Network menunjukan jika tidak ada blunder besar pada kubu pasangan Ade Sugianto dan Cecep Nurul Yakin dan tak ada manuver yang sangat cemerlang dan massif di kubu pasangan lawan, Ade berpeluang memimpin kembali Kabupaten Tasikmalaya.

Demikian jelas Spv Strategic LSKP-LSI Network,Taufik Al Zurjani di salah satu Hotel di Jalan Yudanegara Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Sabtu (04/12/2020). Taufik menyebutkan, perbedaan lektabilitas Ade sudah melampaui double digit dengan kandidat pesaing terberatnya. Ade-Cecep didukung oleh 42,05% suara.

“Sedangkan pesaing terberatnya Iwan Saputra-Iip Miptahul Paoz mengantongi 19,32%. Pasangan lain yaitu Azies Rismaya Mahpud-Haris Sanjaya memperoleh 14,77% dan Cep Zamzam-Padil Karsoma 10,45%. Sisanya sebesar 13,41% belum menentukan pilihan,” paparnya.

Survei ini, katanya, temuan terbaru hasil survei Lingkaran Survei Kebijakan Publik yang tergabung dalam LSI Network.

“Ada pun terkait dengan preferensi pemilih dalam Pilkada Kabupaten Tasikmalaya, hasil survei yang dilakukan pada 27 -29 November 2020 dengan menggunakan metode standard multi stage random sampling, di mana seluruh pemilih Kab. Tasikmalaya yang memiliki hak pilih berpeluang menjadi responden. Jumlah responden 440, dengan margin of error sebesar ±4.8 persen,” ujarnya.

Taufik menambahkan, kemenangan Ade-Cecep ini semakin diperkuat dengan selisih elektabilitasnya yang melampaui dua kali lipat dari Iwan-Iip.

“Pasangan Ade-Cecep juga unggul hampir di semua segmen pemilih. Sedangkan waktu kampanye yang tersisa tinggal menghitung hari saja. Dari segmen usia pemilih, Ade hanya diimbangi pesaing di segmen pemilih pemula. Untuk segmen tingkat usia serta tingkat pendapatan, nyaris Ade belum bisa disaingi sama kandidat manapun,” jelas Taufik.

Ia mengungkapkan, isu money politic masih menjadi isu yang sensitif dalam pelaksanaan pilkada dimanapun, termasuk di Kab. Tasikmalaya. Namun, mayoritas masyarakat Tasik yakni sebesar 71,59% menganggap bahwa kegiatan money politic tidak bisa dibenarkan.

“Sebesar 23,41 persen menilai bahwa money politic bisa dibenarkan dan sisanya 5 persen menjawab tidak tahu. Angka ini berbanding lurus dengan mayoritas masyarakat sebesar 46,59 persen. Yang menjawab bahwa mereka akan menolak pemberian uang dari pasangan kepala daerah. Sebesar 21,59% akan menerima uang tapi tidak akan memilih kandidat yang memberi uang. Kemudian yang akan menerima uang dan memilih yang memberi sebesar 24,32%. Sisanya sebesar 7,5% menjawab tidak tahu,” sebutnya.

Tentunya, lanjut Taufik., kedepan masih sangat dinamis, masih terbuka kemungkinkan adanya migrasi suara terutama apabila terjadi blunder politik atau kejadian luar biasa berupa tsunami politik yang mampu mengubah persepsi pemilih secara drastis.

“Mengingat pilkada tinggal menghitung hari, dengan elektabilitas yang terpaut cukup jauh, maka Ade-Cecep paling potensial memenangkan Pilkada Kab Tasikmalaya periode 2020-2025,” terangnya.

Ia menrerangkan, ada tiga alasan kenapa Ade Sugianto berpeluang menang kembali dalam Pilkada kali ini. Pertama, dibandingkan dengan kandidat lain popularitas Ade Sugianto tertinggi. Ade Sugianto dikenal hampir 80,91%.

“Kedua, sejalan dengan popularitas, tingkat kesukaan Ade Sugianto juga diangka yang cukup tinggi yaitu 75,20%. Ketiga, masyarakat masih memiliki persepsi bahwa kinerja Ade Sugianto sebagai incumbent masih cukup baik. Hampir 62% penduduk Kab. Tasikmalaya puas dengan kinerja Ade Sugianto,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *