PANGANDARAN (CM) – Pelaksanaan test Calon Pegawai Negri Sipil (CPNS) formasi 2019 menelan anggaran senilai Rp 2 miliar. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani.
“Anggaran sebesar itu berasal dari APBD murni tahun 2019 dan perubahan tahun 2020. Karena saat APBD murni anggaran untuk penyelenggaraan tersebut dialihkan untuk penanganan Covid-19. Jadi waktu itu SKB ditunda, sehingga anggarannya dimasukan ke perubahan 2020,” ujarnya kepada cakrawalamedia, Selasa (03/11/20).
Dia mengklaim, bahwa anggaran sebesar itu masih dirasa kurang, untuk operasional dan lain-lain, sedangkan untuk sosialisai pengumuman juga tidak ada.
“Kendati demikian kami tetap siap jika penerimaan CPNS tahun 2021 jadi dibuka, baik dari segi anggaran dan yang lainya. Tapi belum pasti juga ada pembukaan CPNS 2021 mendatang,” katanya.
Menurut Dani, Pandemi Covid-19 memang membuat kegiatan di setiap dinas terpaksa harus dipangkas. Jelas karena sebagian anggaran harus dialihkan untuk penanganan Covid-19 dan ini memang tahun yang berat.
“Saat ini Kabupaten Pangandaran membutuhkan tenaga PNS sebanyak 5 ribu orang, dan kebutuhanya merata hampir di setiap dinas,” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris BKPSDM Kabupaten Pangandaran Ganjar Nugraha menambahkan, bahwa kebutuhan PNS di Pangandaran masih di handle oleh tenaga kontrak dan sukwan.
“Selain itu kita juga mengandalkan P3K, namun belum ada pemberian SK hingga saat ini,” singkatnya. (Padna)