News

Miris, Seorang Nenek di Pangandaran  Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

276
×

Miris, Seorang Nenek di Pangandaran  Tinggal di Rumah Tak Layak Huni

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM)  – Sangat miris bila melihat kondisi rumah Nenek Icoh (95) yang tinggal di Dusun  Pasirkiara Rt 02/11 Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Betapa tidak, rumah tersebut sudah tak layak untuk ditempati sebagaimana mestinya. Kondisi bangunan sudah usang dan lapuk.

Dari pantauan cakrawalamedia, kondisi rumah seorang janda renta itu memang sangat memprihatinkan, karena atap dan dinding rumah yang terbuat dari bilik bambu sudah banyak terdapat lubang – lubang. Bahkan, kamar tempar tidur si nenek hanya beralaskan karpet dan kasur yang sudah lusuh,

Sehingga saat hujan turun rumah nenek tua itu akan penuh dengan air, terlebih bila ada angin kencang, udara dingin menusuk tubuh renta nenek Icoh, karena keterbatasan ekonomi dirinya tak sanggup merenovasi rumah yang hampir ambruk tersebut.

Nenek renta, Icoh mengaku hanya ingin memiliki MCK serta sarana  untuk ibadah sholat yang layak.

“Euma mah hayang boga kamar mandi nu aya wc na, jeung hayang boga kamar nu ngenah keur ibadah, (Ibu mah ingin memiliki kamar mandi dengan WC, dan ingin memiliki kamar yang nyaman untuk beribadah),” ungkapnya dengan bahasa sunda.

Sementara itu, Komanah salah satu anak Nenek Icoh, menyebutkan, bahwa ibunya itu sudah sejak lama tinggal sendirian dirumah yang kondisinya sudah tidak layak huni.

“Bahkan ibu saya itu tidak pernah mendapatkan bantuan baik BPNT maupun PKH dan bantuan lainnya,  selama pandemi covid, adapun bantuan yang diterima dari Pemda Pangandaran berupa voucher sembako saja itupun satu kali,” cetusnya kepada cakrawalamedia ketika ditemui di kediamannya, Senin (05/10/2020).

Kata dia,  selama ini jika ibunya mau ke air untuk ambil wudhu, mandi serta buang air besar itu numpang di rumahnya.

“Walaupun jaraknya dekat, tapi ibu ingin punya kamar mandi sendiri dan punya tempat ibadah yang layak,” tuturnya.

Ditempat yang berbeda, Kepala Dusun Pasirkiara Mansur mengatakan, sebelum ganti Kepala Desa pun pihaknya sudah mengajukan progam perbaikan Rutilahu termasuk rumah nenek Icoh.

“Bantuan rutilahu atas nama nenek icoh sudah dapat dari dulu juga, hanya saja bantuan tersebut di pakai oleh anaknya dengan alasan nanti nenek Icoh bisa tinggal bareung anaknya itu,” aku Mansur.

Mansur menerangkan, bahwa warganya itu salah satu KPM BPNT.

“Kalau tidak salah nenek Icoh dapat bantuan BPNT, tapi jelasnya nanti saya cek lagi,” tutupnya.  (**)

Baca Juga: HUT Ke-75 TNI, Pemkot Siap Jalin Sinergitas dan Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *