News

Pemkot Tasikmalaya Bakal Batasi Kegiatan Warga Sampai Jam 20.00 WIB

257
×

Pemkot Tasikmalaya Bakal Batasi Kegiatan Warga Sampai Jam 20.00 WIB

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Pemerintah Kota Tasikmalaya, akan memberlakukan pembatasan seluruh kegiatan warganya sampai jam 20.00 WIB malam.

Kebijakan baru itu menyusul membludaknya kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir.

“Hasil rapat gugus tugas tadi siang, salah satunya kita ambil kebijakan membatasi seluruh kegiatan warga sampai jam 20.00 malam. Jika ada yang melanggar kita tindak tegas,” kata Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, Selasa (29/09/2020).

Menurutnya, saat ini ia harus bertindak tegas karena kluster baru penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya terus bertambah, demikian pula dengan kasus positif.

Apalagi, menurutnya hasil tracing masih terus berjalan dan kemungkinan terburuk kasusnya akan semakin bertambah setiap harinya.

“Kemarin kita statusnya kuning, sekarang naik ke zona oranye. Besok kita tidak tahu statusnya akan bagaimana. Tapi, kita semaksimal mungkin dengan anggaran dan sumber daya manusia seadanya akan memerangi pandemi gelombang kedua ini,” paparnya.

Menurutnya, kelemahan paling dominan masyarakat Kota Tasik adalah masih adanya warga yang memaksa untuk melanggar aturan jaga jarak dalam setiap kegiatan.

Disinggung soal pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB), Budi menyebut anggaran yang dimiliki pemerintah tak akan mencukupi.

Ia berharap, semua masyarakat lebih patuh dan kompak lagi dalam menjalankan aturan protokol kesehatan.

“Kalau masker sudah ok lah ya. Tapi, masalah di Tasikmalaya sekarang terkait disiplin jaga jarak yang masih kurang. Jadi, semua toko, kegiatan atau apapun itu setelah jam 20.00 malam harus tutup dan berhenti beroperasi,” katanya.

Menururnya, jika kesepahaman antara pemerintah daerah dan masyarakat tak terjalin, dikhawatirkan risiko klaster baru dan kasus positif Covid-19 akan semakin tinggi lagi.

Dengan demikian, sambungnya, untuk melawan Covid-19 gelombang kedua ini sangat dibutuhkan sinergitas warga dan pemerintah daerah.

“Kita ini perang, kita harus lawan sama-sama, pemerintah dan masyarakat. Sehingga, perlu diingat, kami berjuang ini untuk warga semuanya. Jadi kalau masih ada yang bandel, berarti mereka lah yang ingin wabah ini tetap ada,” pungkasnya. (**)

Baca Juga: Kabupaten Pangandaran Raih Dua Penghargaan Sekaligus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *