News

Nelayan Meminta Pemerintah Keluarkan HET, Harga Baby Lobster Menurun Drastis

259
×

Nelayan Meminta Pemerintah Keluarkan HET, Harga Baby Lobster Menurun Drastis

Sebarkan artikel ini

KAB TASIKMALAYA (CM) – Nelayan di Pantai Pamayangsari, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, mengalami kerugian yang cukup tinggi. Itu lantaran menurunnya harga baby lobster yang sudah terjadi hampir dua pekan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, penurunan harga tersebut bervariatif, dari Rp 12 ribu, Rp 10 ribu, Rp 8 ribu, sekarang menjadi Rp 3 ribu per ekornya.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Dedi Mulyadi, mengatakan, turunnya harga baby lobter berjenis pasir dan mutiara membuat nelayan mengalami kerugian cukup tinggi. Karena, sekali melaut biasanya nelayan menjaring baby lobster tersebut memang tak sebanding dengan hasil penjualannya.

“Kelompok Nelayan Pamayangsari selama ini menangkap baby lobster dilakukannya secara legal sesuai Permen nomer 12 tahun 2020. Akan tetapi, dengan menurunnya harga telah membuat nelayan mengalami kerugian sangat besar apalagi kondisi sekarang hujan sudah turun dan dipastikan penghasilannya tersebut juga akan semakin sulit didapatkan,” katanya, Selasa (29/09/2020).

Dedi mengatakan, penangkapan baby lobster yang dilakukan nelayan selama ini biasanya mereka menangkap 1.000 ekor dalam semalam, dan yang paling sedikit antara 70 sampai 100 ekor. Namun dengan turunya harga jual, membuat nelayan rugi lantaran nilai jual yang diperoleh tak sebanding.

“Biasanya nelayan selama bulan September dan Desember panen hingga mereka juga bisa menjual baby lobster kepada para pengepul untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Karena, penjualan yang dilakukan para nelayan itu harus 200 ekor per plastik tetapi sekarang ada permainan yang dilakukan oknum, mengelabui bea cukai hingga nelayan harus menyiapkan 700 ekor,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus mengeluarkan regulasi, terutama harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 7 ribu, supaya perekonomian dan kesejahteraan nelayan meningkat.

“Baby lobster yang dijual nelayan kepada para pengepul memang selama ini harganya turun dan mereka menjual lagi ke perusahaan untuk diekspor kembali ke luar negeri seperti halnya Vietnam dan Filipina. Akan tetapi, anjloknya harga membuat nelayan selama ini tidak bisa berbuat banyak dan jika terus menerus terjadi lebih baik kembali mencari ikan seperti biasa,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian, Pangan dan Perikanan, Kabupaten Tasikmalaya, Rita Setiawati, mengakui, sekarang ini banyak nelayan di Pantai Cipatujah yang sudah dua minggu tidak lagi bersemangat untuk mencari baby lobster karena harganya sedang mengalami penurunan.

“Harga jual sebelumnya Rp 12 ribu, Rp 10 ribu, Rp 8 ribu dan sekarang turun ke Rp 3 ribu, tapi memang harganya itu masih turun naik. Kami juga tidak bisa mengendalikan harga itu, karena nelayan langsung berhubungan dengan para pengepul dan pengusaha. Tapi jika ada regulasi dari pemerintah, dipastikan mereka bisa meningkatkan perekonomian bagi para nelayan,” katanya. (Amas)

Baca Juga: Pengusaha Odong-odong Tayo Lakukan Aksi Minta Keadilan Pemerintah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *