News

Agar Panen Kapulaga Maksimal, Ini yang Harus Dilakukan Petani

279
×

Agar Panen Kapulaga Maksimal, Ini yang Harus Dilakukan Petani

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Kapulaga (Kapol-red) mendadak menjadi barang buruan para pelaku usaha industri rempah-rempah. Pasalnya, hasil alam untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu itu kini harganya cukup membuat petani Kapulaga semringah.

Di tengah pandemi covid-19, petani kapulaga di wilayah pegunungan Kabupaten Pangandaran mendapatkan hasil panen dengan cukup melimpah dan harganya pun lumayan tinggi.

Salah seorang petani Kapulaga asal Desa Ciparakan, Kecamatan Kalipucang, Ai Ningsih mengutarakan, untuk menghasilkan panen kapolaga yang maksimal, kita tetap membutuhkan keuletan dalam berkebun dengan penuh kesabaran dan harus rajin.

“Dari luas kebun 150 bata, kapulaga yang dihasilkan sebanyak 2 kwintal,” ujarnya kepada cakrawalamedia, Selasa (15/09/2020).

Padahal, kata dia, kebun seluas 150 bata itu tidak semuanya ditanami kapulaga tetapi diselingi pohon lainnya seperti pohon albasiah, cengkeh dan kelapa.

“Tujuannya, ketika rempah kapulaga murah atau tidak panen, tapi kita bisa petik dari penghasilan rempah atau buah lainnya,” ucapnya.

Ningsih menambahkan, jika ingin hasil panen kapulaga bagus maka harus benar – benar merawatnya jangan cuma tanam kemudian ditinggalkan.

“Tanaman tersebut butuh perawatan, seperti memotong rumput lainnya supaya tidak menggangu tanaman yang kita tanam dan jangan lupa di kasih pupuk,” kata Ningsih.

Saat ini, lanjut dia, harga kapulaga basah Rp 40 ribu perkilogram, sedangkan kapulaga kering harga dari mulai Rp 250 sampai Rp 280 ribu perkilogram.

“Karena saya tidak ada waktu untuk menjemur kapol yang dipanen, maka saya jual ke pengepul dalam kondisi basah dengan harga Rp 40 ribu, dan alhamdulillah menjual kondisi basah pun saya mengantongi uang Rp 8 juta,” tuturnya dengan nada gembira.

Ningsih berharap, mudah-mudahan kedepannya harga rempah – rempah hasil tani kami bisa tetap stabil.

“Dan untuk pemuda atau kaum millennial kedepannya tidak harus bingung cari kerja apalagi mencari kerja sampai keluar Jawa, padahal tinggal maunya saja untuk menggali atau memanfaatkan lahan yang kita punya salah satunya dengan menanam kapol (kapulaga),” tutupnya. (Padna)

Baca Juga: 4 Ruko dan Satu Rumah Kost di Kota Banjar Hangus Terbakar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *