KOTA TASIKMALAYA (CM) – Warga Kelurahan Argasari dan para santri Pondok Pesantren Al- Misbah Kota Tasikmalaya tetap menyelenggarakan upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia walaupun di masa pandemi covid-19.
Upacara proklamasi berlangsung di halaman SMA MAN 2 tepatnya di lingkungan RW 07 Kelurahan Argasari. Senin (17/08/2020).
Ketua RW 07 Kelurahan Argasari Wawan Kurniawan Marwan menyebutkan, meski ditengah pandemi covid-19 upacara proklamasi kemerdekaan ke 75 ini tetap di helat.Namun kali ini menyelenggarakan sendiri di lingkungan RW 07 yang bertempat di SMA MAN 2 bersama dengan para santri Ponpes Al-Misbah.
” Biasanya kita gabung di tingkat Kota, lantaran ada covid-19 semua jadi dibatasi makanya kita helat secara sederhana saja. Hal tersebut guna menanamkan rasa juang dan kesinergian antara warga RW 07 dan para santri serta sesepuh Pondok Pesantren Al-Misbah juga Babinkamtibmas,” ucapnya.
Menurut dia, upacara hari kemerdekaan RI ke-75 ini tentunya akan dijadikan momen ikatan lahiriah mau pun batiniah serta dapat melahirkan rasa ruhul kudus, rasa nasionalis, patriotisme mengingat para pahlawan terdahulu ketika merebut kemerdekaan RI dan dibalik itu tentunya tidak terlepas dari keterlibatan para santri.
” Kebersamaan ini tentu menjadi pangkal keberhasilan. Tanpa kebersamaan mustahil kemerdekaan pun dapat direbutnya,” kata Wawan.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Misbah KH. Drs. Amarullah mengatakan, untuk tetap menjaga kedaulatan NKRI santri juga memiliki peran setrategis tentu ditunjang dengan ilmu dan pengetahuan tentang agama dan pengetahuan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
” Keberadaan santri tidak hanya memiliki soal ilmu agama, juga bisa menjadi pemimpin dan penggerak pemersatu bangsa di lingkungan masyarakat untuk membangun ahlak dalam mendorong menjaga untuk membangun NKRI,” sebutnya.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mengajak kepada para santri untuk selalu giat dan tekun dalam mencari, menyerap ilmu agama di dalam kitab, dan Al-Qur’an yang diajarkan selama di Ponpes.
” Kelak ketika sudah kembali ke lingkungan masyarakat kita sudah punya bekal ilmu agama,” pungkasnya. (Edi Mulyana)