KAB TASIKMALAYA (CM) – Dalam rangka mendukung dan mendorong program ketahanan pangan serta melaunching Budidaya Magot dan Azola (Bumala). Pasalnya, program CSR ini mewujudkan serta memberdayakan masyarakat di era pandemi Covid-19.
Manager PGE Area Karaha Roy Bandoro mengatakan, bahwa kerjasama ini untuk mewujudkan program Budidaya Magot dan Azzola di Desa Dirgahayu dan Desa Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya.
” Karena itu, program Bumala ini diikuti sekitar 300 peserta terbagi dalam 30 kelompok yang merupakan warga desa ring 1 PGE Area Karaha. Sejak diluncurkan pada akhir Juli 2020, program ini telah menunjukkan hasil yang cukup membanggakan,” ujarnya kepada wartawan. Jumat (14/08/2020).
Kata dia, saat ini kolam azola dan kandang lalat Black Soldier Fly /BSF (belatung Maggot) telah banyak ditemui di pekarangan, bahkan telah menjadi pakan aternatif bagi ternak warga.
” Program pemberdayaan masyarakat ini dimaksudkan sebagai upaya perusahaan untuk memberikan peluang usaha baru bagi warga dengan biaya produksi yang murah dan terjangkau serta dapat dilakukan oleh siapa saja,” kata Bandoro.
Bumala ini, sambung Bandoro, merupakan program tahap lanjut dari Program Jalipesah (Penghijauan Lingkungan dan Pengelolaan Sampah) yang sudah diterapkan sebelumnya.
” Hal ini sangat berhubungan erat mengingat sampah organik merupakan sumber media utama dari budidaya maggot. Dan sumber sampah organik mayoritas berasal dari sampah rumah tangga,” sebutnya.
Menurut dia, Disinilah pentingnya memilah sampah organik dan anorganik, yang sebelumnya sudah diterapkan dalam program Jalipesah.
” Program-program pemberdayaan masyarakat yang diberikan PGE saat ini telah mampu mewujudkan pengembangan sumber daya manusia, sekaligus penguatan ekonomi usaha kecil dan menengah bagi masyarakat di ring 1 PGE Area Karaha,” tutup Bandoro. (Amas)
