News

Musda DKKT Perdana Berlangsung 3 Oktober 2020

153
×

Musda DKKT Perdana Berlangsung 3 Oktober 2020

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya akan berlangsung pada tanggal 3 Okteber 2020 mendatang, kegiatan tersebut dilaksanakan secara terbuka.

Musda DKKT dilakukan lantaran menjelang masa pergantian jabatan Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya (DKKT) periode pertama 2015-2020 habis masa baktinya.

Ketua Dewan Kesenian Bode Riswandi mengaku telah membentuk kepanitiaan Musyawarah Daerah (Musda) pada rapat pleno dua minggu yang lalu.

” Untuk OC (Organizing Committee) sudah kita putuskan timnya dari luar bukan dari pengurus yang mengandakan. Musda sendiri akan dilaksanakan secara terbuka,” ujar Bode Riswandi kepada media disela perskonpres di Gedung Kesenian Kota Tasikmalaya, Jawa Barat Kamis (13/08/2020).

Dia menyebutkan, selama pengurusan periode 2015 berjalan permasalahan yang menjadi kendala pada seluruh program kegiatan diantaranya masalah anggaran yang sangat terbatas silahkan ituh menjadi bahan.

” Kedepan siapapun yang akan memegang kursi ketua DKKT pasti akan membawa dunia kesenian di Kota Tasik lebih baik lagi,” harapnya.

Secara program kepengurusan 2015-2020,k kata dia, sudah terlaksana hampir rampung 100 persen.

” Namun ada satu agenda internasional yang tersendat digelar lantaran ada pandemi Covid-19 yang tidak boleh ada kerumunan masa,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekertaris DKKT, Kepler menyebutkan, untuk Bakal Calon (Balon) siapapun yang mau maju di Musda nanti silahkan dibuka secara umum

” Rencananya musyawarah daerah akan dilaksanakan pada 3 Oktobor 2020 di salah satu Hotel di Kota Tasikmalaya. Setiap calon yang bersedia untuk mencalonkan pada musda nanti harus memiliki kemampuan di bidang seni, dan memiliki kemampuan untuk memajukan Dewan Kesenian ke arah yang lebih baik,” jelasnya.

Organizing Committee DKKT Duddy RS menambahkan, kita sudah mulai merancang tahapan musda dari mulai teknis detil hingga keterbukaan bakal calon yang akan selalu di kedepankan.

“Syarat kontestasi bakal calon minimal warga negara Indonesia yang berdomisili di Kota Tasikmalaya, aktif sebagai pegiat seni, tidak terdaftar sebagai ASN, sehat rohani dan jasmani memiliki wawasan mengenai kesenian dan kebudayaan dituangkan kedalam visi dan misi, setiap bakal calon tidak sedang menjadi pengurus partai politik,” tuturnya.

Duddy menjelaskan, DKKT 2020 sekarang ini di proyeksikan untuk menjaring semua kalangan yang memiliki komitment untuk mengembangkan atau memajukan kesenian dan budaya di Kota Tasikmalaya.

” Hak suara yang akan di ikut sertakan pada musda perdana 2020 rencananya ada 11 rumpun diantaranya pedalangan, tari, teater, music, film tradisional, photo, modeling, sastra, pertunjukan rakyat dengan total suara sebanyak 66 suara dan ditambah tokoh dan budayawan. Semua punya peluang untuk mengusulkan calon paling tidak minimal setiap rumpun bisa mengusung maksimal 3 orang bakal calon,” paparnya.

Pada musda perdana, sambungnya, akan di lakukan secara berbeda dalam konteks bingkali Kota Tasikmalaya, kita mencoba untuk memperkuat mempresentasikan dalam bentuk konteks gagasan bukan debat seperti halnya memilih kepala daerah atau capres dan cawapres. Dalam kontestasi nanti setiap bakal calon membuka gagasan dan pandangannya dituangkan didalam bentuk tulisan visi misi termasuk programnya kedepan seperti apa.

” Kami berharap pada musda 2020 bakal calon DKKT bermunculan untuk mengukur proses musda yang sehat, kalau satu calon kurang baik. Mudah-mudahan dengan adanya keterbukaan ruang ini ada kandidatnya sehingga musda ini bisa menjadi titik balik untuk saling memperkuat seluruh pelaku kesenian yang ada di 11 rumpun ini, artinya musda ini harus dijadikan momentum titik balik repleksi dalam bingkai penguatan seluruh program kedepan,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *