News

Penjual Hewan Kurban di Pasar Manonjaya Tolak Rapid Test Massal

235
×

Penjual Hewan Kurban di Pasar Manonjaya Tolak Rapid Test Massal

Sebarkan artikel ini

KAB TASIKMALAYA (CM) – Ratusan penjual hewan kurban dari berbagai daerah secara langsung menolak melakukan uji cepat rapid test massal yang digelar, Rabu (15/07/2020), di Pasar Hewan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Penolakan tersebut lantaran mereka dengan yakin sudah merasa sehat, sehingga tidak perlu memakai masker dan menjalani test kesehatan.

Pantauan di lokasi, penjual dan pembeli yang memenuhi Pasar Hewan Manonjaya berasal dari Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Jawa Timur dan daerah lainnya, tak hanya luput dari pemeriksaan yang dilakukan petugas gugus tugas termasuk dari Dinas Kesehatan Kabupaten termasuk Provinsi Jabar.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyesalkan adanya penolakan itu. Padahal, kata Uu, masker ini untuk kepentingan diri pribadi demi menjaga kesehatan agar masyarakat sendiri tidak rugi.

Uu mengatakan, selama ini dirinya akan tetap berupaya agar para pegagang dan pembeli yang memenuhi pasar hewan wajib memakai masker dan tidak ada alasan lagi tertinggal di rumah atau lainnya, termasuk dari mereka juga harus membawa surat keterangan sehat jika mereka benar-benar sehat. Karena, rapid test yang digelarnya di pasar hewan dilakukannya secara gratis guna memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

“Kami akan berupaya melakukan kembali rapid test massal di pasar hewan termasuk di lokasi lainnya. Karena, saya juga telah berusaha agar mereka melakukan uji cepat tapi semuanya itu menolak dengan alasan sudah sehat. Namun, rapid test yang dilakukan itu untuk menjaga diri agar keluarga dan masyarakat tidak rugi tapi kedepan wajib memakai masker tapi jika tidak akan mendapat denda Rp 100 ribu dan bagi pengemudi Rp 150 ribu,” ujarnya.

Sementara itu, penjual hewan kurban Heri (53), warga Sukowono, Jember, Jatim mengatakan, rapid test yang digelar oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat sangat baik dan pedagang maupun pembeli harus melakukan test kesehatan yang disediakan secara gratis termasuk semua diwajibkan memakai masker tapi di lokasi pasar hewan rata-rata mereka tak memakai masker.

“Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, menggelar rapid test massal di pasar hewan dan tentunya itu sangat perlu. Karena, selama ini ada juga rasa kekhwatiran bagi keluarga mengingat di lokasi penjualan hewan kurban banyak yang tidak memakai masker hingga mengabaikan protokol kesehatan,” paparnya. (Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *