KAB TASIKMALAYA (CM) – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengunjungi lokasi terdampak bencana di Kampung Mekarsari, Dusun Bakompasir, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju pada Jumat (26/06) lalu. Kedatangan orang nomor dua di Jabar itu untuk menyalurkan bantuan kepada 30 kepala keluarga (KK) atau 94 jiwa warga yang mengungsi terdampak longsor.
Kedatangan Uu ke lokasi itu tak hanya disambut oleh warga yang terdampak bencana. Warga lainnya pun ikut berkumpul ingin melihat sosok kepala daerah mereka.
Terdapat momen unik ketika Uu mengunjungi Desa Cikubang. Setelah memantau lokasi longsor dan tempat pengungsian, Uu hendak berpamitan kepada warga. Namun, sejumlah warga yang didominasi perempuan malah berteriak meminta Wagub Jabar itu memperbaiki akses jalan desa.
Berdasarkan pantauan, kondisi jalan menuju lokasi bencana tanah longsor di Kampung Mekarsari, Dusun Bakompasir, Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, itu rusak parah.
Untuk menuju lokasi, dari Jalan Raya Taraju harus melalui jalan desa dengan satu lajur dengan jarak sekira 3 kilometer. Jalan desa hanya sebagiannya yang beraspal, sementara sisanya lebih banyak yang dilapisi bebatuan dan tak mulus ketika dilintasi.
Melintasi jalan itu dengan kendaraan roda dua tentu tak membuat nyaman. Kecepatan harus diatur sedemikian rupa agar tidak terjatuh. Belum lagi jika terjadi hujan, jalan itu akan menjadi licin dan membahayakan pengendara yang melintas.
Mendengar keluhan itu, Uu menyampaikan, Pemerintah Provinsi telah memiliki program Jalan Mulus (Jamu). Menurut dia, anggaran yang disediakan dalam program itu tak kurang dari Rp 500 miliar, yang diperuntukan memperbaiki jalan desa.
“Tinggal kepala desa masukan proposal secara online kepada program Rampak Sekar. Ada program jalan desa, ada irigasi, listrik, telekomonikasi, dan lainnya. Jadi ini menunggu kreativitas kepala desa,” ucapnya.
Uu mengatakan, saat ini permintaan perbaikan jalan desa ke Pemprov Jabar tak bisa lagi dengan memberikan proposal secara fisik. Namun, proposal harus diajukan secara daring.
“Pak Kades kalau mau jalannya bagus, minta ke provinsi, melalui program Jamu untuk desa. Tapi kalau pemkab masih ada anggaran, kenapa harus ke provinsi jauh-jauh,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cikubang, Jajang mengatakan, kondisi jalan rusak di wilayahnya itu sudah terjadi sejak empat tahun ke belakang. Jalan itu rusak bukan karena kejadian bencana, melainkan disebabkan pemerintah desa belum memiliki anggaran untuk perbaikan jalan.
Sedangkan, anggaran dana desa sesuai hasil musyawarah desa difokuskan untuk hal yang lain jadi belum bisa meng-cover itu jalan karena itu banyak alokasi dana desa untuk taman baca masyarakat.
Bahkan, penggunaan dana desa untuk taman bacaan masyarkaat dilakukan sesuai hasil musyawarah dusun. Menurut dia, rencananya jalan itu baru akan diperbaiki dengan anggaran dana desa pada tahun depan.
Jajang menambahkan, pihaknya tak semata-mata mengandalkan anggaran dana desa untuk melakukan perbaikan jalan itu. Ia mengaku sudah mengajukan perbaikan ke Pemprov Jabar secara daring.
“Cuma tidak tahu, sampai sekarang belum ada realisasi, ia pun berharap, dengan kedatangan Wagub Jabar ke Desa Cikubang, perbaikan jalan desa itu dapat segera dilaksanakan,” paparnya. (Amas)