KAB TASIKMALAYA (CM) – Para perajin bambu tenong di Kampung Salareuma, Desa Jayamukti , Kecamatan Leuwisari, Kebupaten Tasikmalaya, mengeluhkan penurunan omzet sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Salah seorang perajin, Oban Hidayat (52) menuturkan, dampak dari wabah ini membuat usaha anyaman yang sudah dirintisnya dari tahun 1985 mengalami penurunan omzet. Sebelum Covid-19 terjadi, setidaknya pesanan meningkat hingga pembuatan pun Perhari mencapai 200 hingga 250 anyaman sekarang hanya membuat pesanan kadang 20 hingga 40 anyaman.
Oban berharap, pendemi Covid-19 segera berakhir dan perekonomian cepat pulih. Karena sebagai pengusaha kecil, ia merasakan dampak yang luar biasa terutama pada biaya operasional dan pesanan.
“Saya mah inginnya cepat pulih, kasian karyawan. Saya gak mau karyawan dirumahkan karena kasihan,” ujarnya.
Sementara itu, Kasi Kerajinan dan Aneka pada Koperindag Kabupaten Tasikmalaya, Budi menyampaikan karya kerajinan bambu ini menilai hasil karyanya sangat inovatif serta bagus
Pihak Koperindag siap memfasilitasi yang dibutuhkan oleh perajin seperti akan diikutsertakan dalam event serta pameran tingkat daerah, provinsi dan nasional, dan akan memberikan pelatihan.
Camat Leuwisari, Wawan Suhawan menyampaikan terima kasih kepada anggota dewan komisi III, Dinas Koperindag, dan PUPR yang bisa hadir ke kampung Salareuma.
Pihaknya pun mengapresiasi sekaligus berharap ada hikmah serta bisa membantu melestarikan wisata bambu raya di kancah nasional bahkan internasional. (Amas)