KAB TASIKMALAYA (CM) – Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya beserta Dinas Koperindag dan Dinas PUPR meninjau kerajinan yang terbuat dari bambu di kampung Salareuma, Desa Jayamukti, Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Senin (08/06/2020).
Anggota Komisi III, Nanang Romli, S.IP, mengatakan kerajinan bambu raya tersebut dapat meningkatkan perekonomian kerakyatan dan bisa berdampingan dengan pemerintah daerah manakala tidak berdaya pemerintah daerah harus terdepan membantu perekonomiannya.
Menurutnya, yang dimaksud membantu yaitu dalam segala hal seperti pelatihan dan anggaran permodalan serta pemerintah bisa membawahi seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah buruknya organisasi dengan adanya kelompok pembudaya.
“Sehingga pola untuk meningkatkan pola kerajinan tangan ini bisa menopang kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Adapun mengenai usulan Irigasi diharapkannya bisa dianggarkan. Dengan adanya kegiatan tersebut, pemerintah daerah sangat merespon karena di saat pihaknya terjun dibarengi dengan Koperindag dan Dinas PUPR.
Nanang menuturkan, meskipun bukan asli penduduk Keuwisari tapi pihaknya akan mendorong dan membantu dengan aspirasi masyarakat khususnya di daerah pemilihan 2.
Sementara, Ketua Pengrajin Bambu Raya, Dadang Suganda mengucapkan terima kasih kepada anggota dewan dan dinas yang bisa hadir.
Hal itu, lanjut ia, ingin mensinergikan yang dibutuhkan oleh Bambu Raya, salah satunya legalitas dan modal mengingat sejauh ini sentuhan dari pemerintah daerah belum maksimal dan pihaknya pun sangat mengharapkan.
Bahkan, di kampung Salareuma hampir 60 persen penduduknya merupakan pengrajin, karena bahan baku bambu tidak kurang untuk dimanfaatkan termasuk bambu Gunung Galunggung.
“Dibandingkan dengan bambu yang lain, karena bambu di sini kadar gulanya rendah, sedangkan bambu tasik selatan dengan serat sangat bagus cuma kadar gulanya tinggi jadi cepat terserang kutu bubuk,” tandasnya. (Amas)